[PORTAL-ISLAM.ID] Kelompok hacker mengklaim sejumlah akun sosial media pendukung ISIS ternyata dioperasikan dari alamat internet yang terhubung ke Departemen Tenaga Kerja dan Pensiun Inggris.
Empat orang remaja ahli komputer yang menyebut diri VandaSec telah mengungkap bukti bahwa ada setidaknya 3 akun pendukung ISIS yang terlacak terhubung ke DWP (Departement of Work and Pensions) Inggris.
Seperti diketahui, setiap komputer dan gawai yang terhubung ke internet dengan menggunakan Internet Protocol (IP) address yang merupakan nomor identifikasi.
Dirilis dari Mirror Online tahun 2015, hasil pengumpulan peretasan tersebut menunjukkan detail IP address yang digunakan oleh trio jihadis digital mengakses akun Twitter yang digunakan untuk menyebarluaskan propaganda para ekstrimis,
Jika dilihat sekilas, IP address itu seperti berasal dari Arab Saudi, tapi setelah ditelti lagi lebih lanjut, ternyata mereka terhubung dengan DWP.
"Tidakkah ini aneh?", tanya salah seorang peretas kepada The Mirror Online.
"Kami melacak bahwa akun-akun ini terhubung ke London, markas badan intelijen Inggris."
Hasil retasan VandaSec ini telah memicu rumor bahwa seseorang, karyawan DWP mengoperasikan akun pendukung ISIS, atau bisa juga sengaja diciptakan oleh badan intelijen sebagai pancingan untuk menjebak calon jihadis.
Namun, ketika Mirror Online mencoba menelusuri IP address yang ditunjukkan oleh VandaSec, mereka menemukan serangkaian transaksi yang tidak pernah terpulikasikan antara Inggris dan Arab Saudi. Dalam temuan tersebut diketahui bahwa pemerintah Inggris menjual sejumlah besar nomor IP address kepada 2 perusahaan Arab Saudi.
Setelah penjualan rampung pada Oktober tahun 2015, IP address itu digunakan oleh para ekstrimis untuk menyebarkan pesan kebencian.
Jamie Turner, seorang pakar dari PCA Predict mengatakan bahwa IP address yang dijual tersebut masih bila dilacak di DWP karena data-data kepemilikannya
masih belum sepenuhnya diperbarui . Pada tahun 2016 kantor sekretaris kabinet mengakui telah menjual IP address kepada Saudi Telecom dan sebuah perusahaan mobile telecommunication Arab Saudi yang berkantor di Inggris sebagai upaya membuang sejumlah IP address di DWP yang tak terpakai.
Jubir sekretaris kabinet mengatakan, "Pemenrintah memiliki jutaan IP address tak terpakai yang dijual untuk mendatangkan uang. Kami menjual sejumlah besar IP ini kepada perusahaan telekomunikasi, baik di Inggris maupun di luar negeri. Kami sudah mempertimbangkan baik-baik perusahaan yang menjadi rekanan kami. Namun bagaimana para customer mereka menggunakan IP address tersebut berada di luar kontrol kami."
Pemerintah Inggris tidak merinci seberapa besar penjualan uang tersebut.