(by Agi Betha)
1. RED NOTICE
Polri mengirimkan permintaan Red Notice kepada Interpol. Polri membangun mimpi bahwa Muhammad Rizieq Syihab harus dinyatakan sebagai Buronan Internasional. Ia diposisikan bagaikan Terrorist pencabut nyawa, atau Koruptor Besar yang perbuatannya telah meruntuhkan keuangan negara.
Tapi hingga saat ini, jika kita ketikkan First name & last name nama Muhammad Rizieq Syihab di kolom pencarian Red Notice Interpol, akan dijawab: Not Found.
Rupanya Red Notice ditolak. Bahasa halus ala polisi mungkin adalah RN masih dalam perjalanan ke interpol, dan mungkin harus diperbaiki data-datanya.
Padahal sudah bisa diduga, pengajuan RN itu layak dianggap tak masuk akal. Interpol berisi orang-orang cerdas, jauh lebih pintar dari yang memohonkan red notice atas Habib Rizieq.
Red Notice kepada Neneng, istri dari terpidana kasus korupsi Nazaruddin saja, pernah ditolak dengan alasan bukti yang kurang kuat. Padahal secara kasat mata, bisa ditengarai sang istri ikut menikmati hasil 'kerja keras' Nazaruddin tsb.
Nah, apalagi ini. Memohonkan buron atas Rizieq Syihab dalam Kasus Chat Mesum yang jelas Rekayasa. Seolah menganggap Interpol seperti badan yang kurang kerjaan saja.
2. AMNESTY KEPADA WNA ILEGAL
Faktanya, pertengahan Juni ini adalah batas terakhir pemberian Amnesty dari Pemerintah Saudi kepada warga-warga asing yang overstay atau ilegal.
Kerajaan Saudi Arabia memberikan fasilitas berupa penerbitan surat-surat agar mereka bisa kembali ke negara masing-masing, menyediakan transportasi pulang, dan tidak memberikan hukuman denda maupun penjara.
Para pembenci Habib Rizieq bersorak gembira. Mereka bergoyang melontar pinggul kata2 ke depan dan ke belakang, bak penari perut ilegal: "Rasain, si Rizieq pasti ikut dideportasi balik ke Indonesia. Habis visanya, habis pula orangnya!''
Kalimat serupa juga diucapkan polisi dan petugas imigrasi Indonesia: "Kita tunggu visa Rizieq habis. Jika habis masa berlakunya, tentu dia dideportasi kembali kesini!"
3. VISA HABIB HABIS 12 JUNI 2017
Jangankan ditendang, atau dideportasi. Bahkan ditowel kulitnya saja tidak. Bahkan sang Habib diundang bak tamu agung oleh ulama-ulama besar Saudi. Bahkan dia duduk di kursi kehormatan, didengar kata-kata dan tausiyahnya, dan dijamu bagai tamu resmi kehormatan.
Visapun terbit untuk 1 tahun ke depan, kata kuasa hukum Habib Rizieq 2 hari lalu. Kabar itu langsung didapatnya dr Habib. Dan hari ini terbit lagi kabar gembira yg lebih besar. Ternyata Habib mendapatkan VISA KHUSUS UNLIMITED DAYS. IZIN TINGGAL TANPA BATAS. IA BOLEH DATANG DAN PERGI KE SAUDI ARABIA, KAPAN SAJA. TAK ADA BATASAN.
Apa yang terjadi..?
Siapakah Muhammad Rizieq Syihab bin Hussein Syihab?
Kenapa keinginan untuk mendapatkan perlindungan di Saudi, dan kebutuhannya untuk mencari ketenangan disana, seolah lebih dihormati ketimbang desakan Pemerintah RI yang ingin menangkapnya?
4. BAGAIMANA POSISI POLRI DI MATA SAUDI?
Institusi Polri di mata Saudi, tentunya sama seperti mereka melihat Pemerintah RI keseluruhan. Mereka tentu menghormati pemerintahan Indonesia, tapi pasti tahu pula kelakuan para oknumnya.
Masih ingat ketika orang-orang dari Kedubes KSA di Jakarta mendatangi para musafir Aksi Bela Islam 212? Mereka turun gelanggang malam-malam menghampiri peserta aksi yang menginap di Istiqlal, untuk menunjukkan semangat Ukuwah Islamiyah. Mereka tau persis 212 terjadi karena apa..!
DAN DUKUNGAN BERDASARKAN SEMANGAT UKUWAH ISLAMIYAH ITULAH YANG DITUNJUKKAN SAUDI KEPADA HABIB RIZIEQ KINI, BUKAN KEPADA PEMERINTAH RI.
Sokongan itu, jika kita membaca lagi sejarah, dalam skala yang lebih kecil adalah mirip dengan dukungan Liga Arab kepada utusan Soekarno yang mencari dukungan atas kemerdekaan RI. Alasan mereka adalah tak akan membiarkan sesama muslim berjuang sendiri. Ukhuwah Islamiyah, sesama muslim adalah bersaudara.
5. PEMERINTAH BISA APA MENGHADAPI SITUASI INI?
Yang pertama bisa dilakukan oleh pemerintah khususnya Polri, adalah menanggung malu. Itu dulu. Hayati yang satu itu dulu. Lalu instrospeksi diri, mengapa ini terjadi.
Pemerintah Saudi tidak dalam posisi ingin mempermalukan Polri. Tapi pasalnya, mereka punya hak untuk memutuskan sendiri sikap dan kebijakannya kepada Rizieq Syihab: Mendeportasi atau memberikan Visa Abadi.
Masalahnya adalah oknum-oknum polisi itu yang kurang tau diri, belum-belum sudah gembar-gembor seolah memiliki hak dan kuasa ikut menentukan masa berlaku Visa Sang Habib.
Mereka lain kali harus belajar merangkai kalimat diplomasi, agar tak malu berkali-kali.
6. LALU POLRI BISA APA UNTUK MENEKAN SAUDI?
Yaa... sepertinya gak bisa apa-apa.
Ingat, berapa juta kita menitipkan jiwa TKI dan TKW di rumah-rumah penduduk Saudi? Berapa devisa yang dinikmati oleh Pemerintah Indonesia dari hasil kerja keras penduduknya yang merantau di tanah Arab? Belum lagi nasib investasi Saudi untuk Indonesia, hasil dari Presiden Indonesia memayungi dan menyopiri Raja Salman!
Coba bandingkan dengan jumlah TKA asal Saudi yang bekerja di Indonesia. Ada memang, tapi tak banyak. Mereka umumnya bekerja sebagai tenaga ahli di proyek-proyek investasi Saudi disini, dan sebagian lagi di kelompok perusahaan milik Saudi yang beroperasi di Indonesia, seperti jaringan hotel yang ada disana sini.
Bagaimana dengan orang-orang Arab di puncak? Bisakah mereka dikriminalisasi, diusir, agar Saudi marah?
Heeiii..! Orang-orang berwajah arab yang hanya mampu menyewa penginapan-penginapan murah dan melakukan kawin kontrak itu umumnya adalah orang Persia, yaitu Iran dan beberapa negara Timteng sekitarnya. Umumnya penganut Syiah yang ingin Mut'ah. Kawin hanya sebulan, dua bulan, tiga bulan, lalu uang habis dan tiba saatnya meninggalkan kontrakan.
Selain memangsa gadis, orang-orang berkocek menengah ke bawah berwajah arab itu juga banyak yang berdagang narkoba. Lihat para drug dealer yang tertangkap polisi itu, kebanyakan berwarganegara Iran. Mereka kurir dan juga pemasok.
Orang awam Indonesia selalu menganggap hidung mancung ala Arab identik dengan Saudi Arabia. Padahal jika ingin mencari warga Saudi, Qatar, Emirat, Kuwait, Bahrain, carilah di hotel-hotel berbintang, mereka menginap disana. Bukan di gang-gang becek, di dalam kamar pengap, di atas kasur berjamur, di penginapan-penginapan murah di Puncak sana.
7. KENAPA SAUDI 'LEBIH MEMILIH' MENGABULKAN PERMINTAAN RIZIEQ DARIPADA POLRI?
Bolehkah bertanya? Ini Pertanyaan sopan kok. "Apakah Kapolri pernah sekolah, pernah bekerja, di Saudi?' Habib pernah.
Kedudukan keluarga Kerajaan dan Ulama di Saudi adalah sangat tinggi.
'Apakah Kapolri punya relasi pribadi dengan keluarga kerajaan dan pernah bekerjasama dalam hal Dakwah dengan para Ulama Saudi?' Habib punya dan pernah.
'Apakah oknum2 yang melakukan rekayasa dan mengkriminalisasi Habib Rizieq itu memiliki keterikatan emosi dengan Tanah Saudi..??' Habib memiliki.
Itulah jawabannya. Rizieq Syihab mendapat beasiswa Sarjana dari OKI. Ia memilih berkuliah di King Saud University, salah satu Universitas terbaik di Timteng dan menjadi tempat menempuh ilmu para anggota keluarga kerajaan. Rizieq muda tinggal hampir 8 tahun di Riyadh ketika Raja Salman juga menjabat sebagai Gubernur Riyadh. Saat selesai menempuh kuliah dengan predikat Cumlaude, Rizieq yg Sarjana Ilmu Fikih bekerja mengajar di Riyadh. Semua sekolah di Saudi adalah gratis, artinya Sarjanawan Rizieq pernah mengabdi dan digaji oleh pemerintah Saudi.
Pertemanannya sangat luas. Ulama-ulama dan orang-orang berpengaruh seumuran dengannya disana adalah jaringannya yang kini terus berkembang, yang telah ia kenal sejak dulu dikala masih muda.
8. JADI BAGAIMANA BAIKNYA?
Yaa sudahlah.
Masak tak capek terus-terusan menanggung malu?
Sudahi sajalah drama tak mutu ini. Polisi tak akan pernah bisa mengalahkan Penulis Skenario Sinetron Tersanjung, yang telah terbukti dan terpercaya menguras air mata penonton hingga ratusan episode.
PENULIS SKENARIO TAKDIRNYA ADALAH MENULISKAN YANG TIDAK ADA. SEDANGKAN POLISI TAKDIRNYA ADALAH MENGUNGKAP DAN MENGADILI FAKTA.
Sampai kapanpun harusnya tak tertukar kedua fitrah itu. Apalagi jika ada campur tangan pengawasan Allah di dalamnya.
Kepada para pembenci Habib, coba diingat-ingat..
Inilah kata-kata favorite yang sering ditulis oleh para Ahokers: Gusti Allah Mboten Sare!
Nah, tak ada salahnya kalimat itu sekali-kali kalian baca sendiri, artikan sendiri, dan percayai sendiri.
ALLAH NEVER SLEEP!
*Agi Betha II
☝☝☝
*Sumber: fb Agi Betha