[PORTAL-ISLAM.ID] Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bertemu dengan para ulama dan santri di Tasikmalaya, Jawa Barat dalam rangka melakukan Safari Ramadan di Lapangan Brigif 13 Galuh Kostrad, Rabu, 21 Juni 2017.
Sebelum melaksanakan salat Magrib, langit yang sebelumnya mendung langsung mengguyurkan hujan lagi. Bukannya bubar, Panglima dengan jemaah lainnya langsung berdiri dan melaksanakan salat Maghrib di bawah guyuran hujan.
Selesai salat, Panglima langsung naik ke atas mimbar untuk memberikan sambutannya. Salah satu anggota TNI sempat menghampirinya sambil membuka sebuah payung, namun Jendral Gatot melarangnya.
Membuka sambutannya, Jenderal Gatot menganggap hujan tersebut adalah berkah bagi penyelenggaraan Safari Ramadan tersebut. Ungkapannya itu langsung disambut dengan takbir oleh massa dan santri.
Dalam pidato singkatnya, Panglima TNI mengingatkan kembali bagaimana asal muasal Pancasila. Pancasila sebelumnya adalah hasil Piagam Jakarta sebelum Proklamasi Kemerdekaan.
Dalam Piagam Jakarta yang disusun dalam rapat Panitia Sembilan atau 9 tokoh Indonesia pada tanggal 22 Juni 1945, sila pertama Pancasila berbunyi "Ketoehanan, dengan kewajiban mendjalankan sjariat Islam bagi pemeloek-pemeloeknja."
Hanya karena kebesaran para ulama Umat Islam, akhirnya sila pertama itu diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa."
"Jadi Pancasila itu adalah hadiah dari Islam untuk Indonesia," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
"Jadi, dimanapun juga tidak mungkin Ulama akan merusak Bhineka Tunggal Ika, tidak mungkin ulama akan merusak Pancasila," lanjut Panglima TNI.
"Maka kepada prajurit dimanapun bertugas kamu harus bersama-sama dengan para Ulama," tegas Jenderal Gatot.
Berikut videonya.