[Erdogan dan Enir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani]
by @hasmi_bakhtiar
(Alumni Al-Azhar, Mhs S2 Hub. Internasional Lille)
1. Kemaren gw udah twit bagaimana diplomasi Erdogan menggagalkan blokade Saudi cs terhadap Qatar yang tujuan akhirnya adalah mengkudeta Tamim (Emir Qatar).
2. Pertanyaannya sekarang, apa benar Tamim ingin dikudeta? Siapa yang bermain?
3. Kalau kita melihat krisis Teluk ini sekilas mungkin kita akan berasumsi ini lebih kepada masalah ekonomi semata.
4. Tapi ketika gw mempelajari alur krisis dari mulai peretasan kantor berita QNA sampai keputusan blokade gw menemukan hal jauh lebih serius.
5. Krisis Teluk terjadi karena banyak faktor, tapi cara pintas mengatasi semua itu adalah melenyapkan penguasa Qatar saat ini.
6. Politik Qatar cenderung unik jika dibandingkan negara2 Teluk lainnya.
7. Tamim yg tergolong masih belia menempuh jalan berbeda dg penguasa tua Teluk seperti Saudi yang cenderung hipokrit juga diktator.
8. Politik Qatar juga berbeda dengan Oman misalnya yang cenderung memilih cari aman menyikapi semua problem yang ada di Teluk.
9. Qatar terkenal dekat dg "Islam Politik" yang jadi momok bagi rezim Teluk. Tidak jarang Qatar harus menerima konsekuensi berat dari pilihan ini.
10. Konflik beberapa negara Teluk dengan Qatar bukan kali pertama, tapi memang selama ini kekuatan Qatar tidak bisa dianggap remeh.
11. Terutama kekuatan diplomasi Qatar dengan Uni Eropa (UE). Tamim yang paham betul seluk beluk UE ketika studi di Inggris bisa memanfaatkan ini dg cantik.
12. Satu sisi politik Tamim harus dihentikan, di sisi lain kekuatan Saudi dan UEA belum memadai. Sampai akhirnya Trump berkunjung ke Riyadh.
13. Sebelum Trump berkunjung ke Riyadh, Ben Salman (Muhammad ben Salman, putra mahkota Raja Salman) berkunjung ke Washington DC membawa proposal kudeta terhadap Qatar.
14. Inilah aktor rencana kudeta, Ben Salman. Ben Zayed (UEA) yang juga memendam kebencian ikut bergabung.
15. Hanya saja Ben Zayed memilih posisi di belakang Ben Salman. Di sini Ben Salman diperalat Ben Zayed. Jika kudeta gagal UEA mudah cuci tangan.
16. Kenapa Ben Salman sangat berani?
1. Ben Salman adalah penerus tahta Raja Salman setelah menang tanding melawan Ben Nayef. Jika Tamim tidak dihabisi mungkin cita2nya menjadi raja akan tinggal kenangan
2. Ben Salman mendapat dukungan dari Trump, padahal Trump sendiri sedang pusing mempertahankan posisinya sebagai presiden Amrik.
17. Lagi2 Ben Salman tertipu. Dia yakin dengan semua gombalan Trump dan memulai aksi kudeta terhadap Tamim.
18. Setelah gw baca dokumen rencana kudeta yang dirancang Ben Salman, kelihatan kudeta yang dirancang adalah kudeta militer berdarah.
19. Jika sampai berhasil, mungkin kudeta ini akan jauh lebih mengerikan dari kudeta militer yang dilakukan As-Sisi di Mesir.
20. Mengapa? Posisi Saudi dan UEA dalam kudeta militer di Mesir murni sbg donatur, tapi di Qatar akan menjadi donatur sekaligus eksekutor.
21. Memanfaatkan kekuatan militer Qatar yang sedang bertugas di perbatasan Saudi. Pasukan ini akan 'diamankan' setelah blokade diumumkan.
22. Pasukan Qatar yang bertugas di perbatasan Saudi adalah pasukan paling elit di militer Qatar.
23. Qatar sengaja mengirim pasukan elit ini karena memang percaya terhadap Saudi yang dianggap saudara tua di Teluk.
24. Sesuai rencana, pasukan ini akan "diamankan" beberapa hari sebelum blokade resmi diumumkan. Cara "mengamankan" sudah dipersiapkan dg matang.
25. Saudi dan UEA sudah menyewa pasukan bayaran dengan semua atribut pasukan elit Qatar yang sedang bertugas di perbatasan Saudi.
26. Pasukan bayaran ini yang nantinya akan bergerak ke Doha guna menghabisi Tamim dan keluarga.
27. Setelah pasukan bayaran ini bergerak kemudian Saudi Cs akan mengumumkan blokade terhadap Qatar.
28. Asumsinya, pasukan bayaran sampai Doha langsung menggulingkan Tamim dan blokade Qatar lewat semua perbatasan dimulai.
29. Perbatasan akan langsung ditutup oleh militer Saudi dan UEA. Tamim tumbang dan Saudi Cs menguasai Doha.
30. Rencana ini tercium oleh Turky dan Pentagon. Trump merestui tapi tidak dengan Pentagon.
31. Ini alasan Turky menambah pasukan di Qatar dan Pentagon mengirim pasukan dg alasan latihan bersama.
32. Ketika itu Saudi dalam kondisi siap bertempur habis2an dengan militer Turky, hanya Ben Salman sadar ternyata janji Trump tinggal janji.
33. Saat itu sebenarnya kudeta sudah gagal tapi keputusan blokade terlanjur diambil. Blokade tetap diumumkan walau sudah tidak sesuai rencana.
34. Makanya gw bilang, jika Turky sedikit saja terlambat maka kudeta akan terjadi dan perang militer meletus di Teluk.
35. Hamdulillah itu tidak terjadi. Makar Allah selalu lebih canggih dan tentunya jauh lebih cepat dari makar Saudi Cs.
36. Hasilnya hari ini kita lihat, Qatar semakin percaya diri dan Saudi Cs makin tersudut. والله خير الماكرين
37. Sekian.