[PORTAL-ISLAM] Jakarta - Direktur eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, tidak dapat dipungkiri kemenangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta, turut mendongkrak popularitas dan elektabilitas ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Saat ini Prabowo berada dalam posisi ideal jika ia memutuskan untuk berpartisipasi sebagai Capres di Pemilu 2019. Prabowo dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menghadirkan kepemimpinan yang kuat dan mampu menyatukan semua kalangan.
“Hal ini terlihat jelas dari hasil survei pemilihan Presiden 2019 yang dilakukan NCID pada periode April-Mei 2017. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul dengan 35,16%, disusul Presiden Jokowi pada posisi kedua dengan suara 31,24%, dan Jusuf Kalla dengan 16,40%, dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan 8,30%, sementara itu 8.9% diisi tokoh lain dengan suara tidak signifikan dan mereka yang belum menentukan pilihan,” tutur Jajat, seperti dilansir Harian Terbit, Sabtu (13/5/2017).
Jajat menjelaskan, salah satu faktor yang membuat elektabilitas Jokowi turun drastis adalah ketidakpuasan masyarakat atas berbagai kebijakannya yang dianggap tidak pro rakyat, seperti kenaikan tarif dasar listrik, pencabutan subsidi dan stabilitas keamanan yang terganggu. Juga kekuatan hukum yang dianggap semakin lemah selama rezim Jokowi. Sementara itu Prabowo dianggap sebagai sosok yang mampu membalikan keadaan.
"Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan 1130 responden dengan metode multistage random sampling. Partsipan survei adalah seluruh warga Indonesia yang berusia di atas 17 tahun dan memiliki hak pilih dengan margin of error sebesar 4%”, pungkas Jajat.
Sumber: Harian Terbit