[PORTAL-ISLAM] Kasus penjahat berkelompok atau biasa disebut gengster yang ramai akhir-akhir ini di Tambun, Bekasi, Jawa Barat membuat warga resah.
"Semenjak beredar video gengster yang marak akhir-akhir ini, terlebih kasusnya ada di Tambun, sebagai warga tentunya ini meresahkan," ungkap warga Tambun, Yulianti di Bekasi, Senin, 29 Mei 2017.
Yulianti mengakui dirinya merasa gelisah jika harus keluar rumah atau bepergian khususnya di malam hari karena takut diteror oleh geng motor. Yulianti berharap polisi mampu mencegah dan menangkap para gengster yang kerap berperilaku brutal tanpa belas kasih kepada korbannya ini.
Ahad 21 Mei 2017 pukul 04.30 WIB, sebanyak 48 remaja yang diduga merupakan gengster Tambun 45 ditangkap di Gang Subur, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi. Mereka diduga melakukan pengeroyokan terhadap sekelompok remaja yang mengakibatkan satu orang mengalami luka.
Para gengster ditangkap oleh pihak gabungan antara Kepolisian, FPI, dan juga FBR. Para gengster ditangkap saat melakukan perjalanan untuk menyerang geng motor dari Prumpung yang bertitik temu di kawasan Taman Mini Jakarta.
Namun aksi mereka dapat digagalkan setelah dicegat oleh pihak berwajib dan dibantu warga di daerah Jatiwaringin, lantas para gengster langsung melarikan diri namun upaya melarikan diri beberapa dari mereka gagal karena terperangkap masuk gang buntu yang membuat mereka tertangkap.
Sementara itu seorang warga Tambun lainnya, Fira menyayangkan para gengster yang kebanyakan berstatus pelajar dan berusia remaja melakukan tindakan keji yang seharusnya tidak dilakukan apalagi oleh remaja seusia mereka.
"Ini jadi pelajaran bagi para orangtua untuk lebih mengawasi tingkah laku dan kegiatan sang anak khususnya ketika mereka di luar, bukan berarti membatasi namun lebih memberikan contoh dan pemahaman kepada mereka tentang hal yang baik dan benar," kata Fira.
Sumber: Okezone
--------
Menanggapi kabar ini, beberapa netizen menanyakan keberadaan polisi.
Pak pulisiiii... ini wewenangmu.. https://t.co/SBy6JI61TW— DivHumasJombloh (@KakaLebah) May 29, 2017
@okezonenews Laporkan ke pihak yang paling merasa berwenang polisi— paino (@PainoBlank) May 29, 2017