Mengapresiasi bantuan para driver ojek online, Tim Jaguar Polresta Depok, secara khusus memposting ucapan terima kasih mereka melalui akun instagram @jaguar_restadepok.
Dalam postingan ini, Tim Jaguar juga mengapresiasi para driver ojek online yang berani melakukan pengejaran dan akhirnya menangkap para pelaku hanya dengan tangan kosong.
Sebelum tertangkap, polisi dan ojek online melakukan pengejaran dari depan Terminal Depok, hingga akhirnya tertangkap di kawasan Simpangan, Depok Timur.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada driver ojek online, langkah Tim Jaguar menggandeng para driver ojek online - dan kemudian secara demonstratif menunjukkan apresiasi di ruang media sosial - berbanding terbalik dengan perlakuan Tim Jaguar ke Laskar FPI pada malam sebelumnya
Polisi tak segan membentak laskar FPI dan meminta bubar karena dianggap tidak punya wewenang. Polisi bahkan menuding FPI menakut-nakuti warga. Polisi pun dengan arogan menyatakan area tersebut adalah daerah kekuasaan mereka.
Dalam video tersebut, polisi juga sempat bertanya ke para driver ojek online yang sedang "mangkal" dan menyaksikan pengusiran laskar FPI tersebut.
"Bapak setuju kan dengan tindakan saya?", tanya polisi.
Berikut video pengusiran FPI oleh Tim Jaguar:
Sikap polisi ini mengundang tanya. Mengapa kepada FPI, boro-boro ucapkan terima kasih, malah langsung larang dan bentak, giliran ke ojek online ucapkan terima kasih secara demonstratif.
Apakah polisi alergi dg FPI? Alergi dengan embel-embel Islam? Apa FPI harus ganti seragam kotak-kotak dulu biar tidak dibentak?