[PORTAL-ISLAM] Masih hangat dalam ingatan saat Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo tersinggung berat dengan pertanyaan presenter Kompas TV Rosiana Silalahi dalam acara Panglima di Rosi 4 Mei 2017 lalu.
Dalam prolog yang mengawali acara tersebut, Rosi mengutip Allan Nairn, jurnalis Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa rangkaian aksi damai bela Islam adalah pintu masuk untuk mengkudeta Jokowi dan militer berada di balik upaya makar tersebut.
Kekejian Allan Nairn dan tentu saja Rosiana Silalahi, membuat kening berkerut. Jika seseorang pernah menjadi bagian dalam aksi yang selalu melibatkan jumlah massa yang signifikan besarnya namun mencetak angka kerusakan nyaris nol dalam setiap aksinya, tentu akan merasa heran jika dituding hendak makar kepada Jokowi. Boro-boro bertindak makar, berpikir untuk makar pun tidak!
Beberapa peserta aksi damai adalah kaum penyandang disabilitas. Beberapa dari mereka adalah tunanetra dan tuna daksa. Namun semangat dan ghirah mereka menyala hebat.
Kagum akan kegigihan dan kerinduan para saudara muslim penyandang disabilitas akan keadilan, seorang netizen pun mengunggah foto mereka ke lini masa twitter.
Foto ini pun menggugah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah untuk berkomentar.Salut kpd sodara2 kita ini dgn kekurangan fisik mrk hadir #AksiSimpatik55 bangga&terharu sama kalianπππ±π± pic.twitter.com/G2qgjQMGIr— Ordinary People #MCA (@AsFairus) May 5, 2017
Ini yang dituduh mau kudeta sama rosi.... https://t.co/2BQ4v8Watp— FAHRI HAMZAH (@Fahrihamzah) May 6, 2017
