[PORTAL-ISLAM] Aktivis Jaringan Islam Liberal Ahmad Sahal, yang selama ini selalu berusaha memberi "garis demarkasi" di antara kelompok Islam, lagi-lagi kena batunya.
Sebagai seorang muslim scholar, alih-alih mendamaikan suasana yang terus keruh karena konflik agama yang diperuncing oleh banyak pihak, Sahal justru malah turut menjadi pihak yang menambah dalam jurang konflik tersebut.
Sahal, yang terang-terangan menunjukkan keberpihakannya kepada Ahok dan melupakan identitasnya sebagai seorang muslim scholar, dengan gigih terus mempertajam perbedaan di antara kelompok muslim dan melabeli muslim yang tak sekelompok dan sepaham dengan dirinya dengan sebutan "radikal".
Sebagai pendukung Ahok, tak sekalipun Sahal membahas mengenai program kerja Ahok. Sahal lebih sibuk meniupkan isu bahwa Agus Yudhoyono dan Anies didukung kelompok Islam radikal yang anti NKRI.
Sahal berkali-kali menggambarkan bahwa wajah islam yang ramah hanya dimiliki oleh kelompok Islam Nusantara. Meski dalam kenyataannya, kelompok itulah yang membubarkan kajian-kajian islam dari kelompok lain.
Atas nama NKRI dan Pancasila, seorang liberalis macam Sahal mencoba membungkam kebebasan berpendapat kelompok muslim lainnya.
Netizen yang mulai muak dengan tingkah Sahal pun sudah berkali-kali memperingatkan Sahal untuk menghentikan provokasinya. Namun, bukan Sahal namanya, kalau berhenti dan menyerah begitu saja.Ini bukan soal "Islam versus Pancasila," krn mayoritas muslim yg moderat pro Pancasila. Ini soal: Islam radikal versus Pancasila.— akhmad sahal (@sahaL_AS) May 15, 2017
Setelah sebelumnya dinasihati netizen perempuan yang terkenal santun dan lembut @zeeya_amir, kali ini Sahal digunduli netizen senior, seorang penganut Katolik taat bernama Antonius Boediono, yang oleh rekan-rekan di dunia maya dipanggil "Romo", sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa halus yang berarti "Bapak".
Saat kembali berkicau tentang radikalisme siang ini, Sahal sudah disentil netizen lain.
Twit Sahal ini akhirnya dibalas telak oleh Romo Boed, panggilan akrab Bapak Antonius Boediono, seorang pengusaha sukses asal Yogyakarta.Padahal radikalisme tidak melulu dimiliki oleh kelompok Islam. Anda mau tutup mata atau dibayar hanya untuk mengolok Islam? https://t.co/EBqR3E6t5i— Warta🌐Politik™ (@wartapolitik) May 15, 2017
Kicauan telak Romo Boed pun disambut ucapan pujian dari netizen lain.Mas, radikal itu bukan hanya dilakukan oleh Islam semata, Kristen dan Katolik yang radikal di #Indonesia juga ada https://t.co/JXEbF8DGGs— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 15, 2017
Terimakasih Romo. Sikap adil spt inilah yg jaga NKRI tetap Bhinneka. Suwun 🙏 https://t.co/1uco7531j8— Mas Piyu (@maspiyuuu) May 15, 2017
@maspiyuuu Miris..Yg non muslimpun lebih jernih melihatnya..Memalukan !— Irland CB (@IrlandIsmail) May 15, 2017
Romo Boed, kakek dua cucu ini pun merendah.
saya hanya menyampaikan realita dan kebenaran bukan mengada-ada, radikal itu tumbuh dari sikap Pemerintah yang tidak adil dalam kesetaraan https://t.co/93rcODGZtA— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 15, 2017
Netizen pun berkomentarmengapa Gerilyawan Irlandia Utara (mayoritas Katholik) begitu membeci UK karena hanya soal perlakuan yang tidak adil itu saja #hening— MARISSA ❤ DANIEL (@asboediono) May 15, 2017
@sahaL_AS Nampak nya otak sahal perlu di jemur— dua_1_dua (@dan_nang_s) May 15, 2017
@sahaL_AS @geR3y— zamane (@bangzamane) May 15, 2017
Biarlah gambar ini yg bicara @sahaL_AS
AHOK HARGA MATI
CINTA NKRI cuma BASA BASI pic.twitter.com/g0fGXRnMAY
@sahaL_AS Yg radikal ya cocotmu— yaskukho (@yaskurM) May 15, 2017