[PORTAL-ISLAM] Seorang Dokter yang berdinas di RSUD Solok, Sumatera Barat berinisial FL dikabarkan telah diintimidasi oleh sebuah ormas setelah memposting tulisan yang menghina ulama dan Islam melalui akun Facebooknya.
Atas kasus penghinaan ini, okter FL memang sudah didatangi pihak berwajib, ormas, dan masyarakat Sumbar yang merasa keberatan dengan postingannya. Dokter FL pun membuat surat perjanjian yang berisi bahwa ia berjanji tidak akan melecehkan ulama dan umat islam lagi. (Link: http://www.portal-islam.id/2017/05/setelah-puas-menghina-dan-mencaci-ulama.html )
Namun rupanya upaya tabayyun Forum Masyarakat Minang (FMM), FPI, Forum Mubaligh Kabupaten dan Kota Solok (FMKKS), GNPF, MUI, Kemenag, FMPI, Mapeda'II, Forum anti penistaan Islam (Fapi), dan Ikadi Kota Solok (Catat, bukan hanya satu ormas) kepada dr FL justru dianggap dr FL sebagai sebuah tekanan.
Dikabarkan Vivanews, dr FL yang merasa berada di bawah tekanan, akhirnya meminta maaf dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali perbuatan serupa di masa yang akan datang.
Terkait hal ini, Direktur LBH Padang, Era Purnama Sari, berdasarkan komunikasi terakhir dengan dr FL, mengatakan dr FL memang mengakui jika persoalan dirinya dengan sejumlah ormas yang merasa tak senang dengan statusnya tersebut saat ini sudah selesai. Bahkan dirinya mengaku sudah sedikit merasa tenang.
"Masalah itu sudah selesai. Bahkan saya juga sudah mendapat perlindungan dari Kepolisian setempat," kata Era menirukan ucapan Fiera.
Namun, berbeda dengan ucapan di hadapan Ketua LBH, dr FL justru 'curhat' melalui sebuah catatan kronologi bahwa ia merasa terintimidasi oleh salah satu ormas dan meminta bantuan siapapun agar bisa membawanya keluar dari Sumbar.
Curhat dr FL kemudian banyak dibagikan oleh akun-akun pendukung Ahok yang salah satunya kemudan mengunggah capture facebook dokter FL dengan caption "Sumbar Kantong Intoleransi".
Hal ini yang akhirnya menyebabkan sejumlah besar netizen berdarah minang kemudian mengecam tindakan para pendukung Ahok yang menilai bahwa Sumbar adalah kantong intoleransi.
Udah untung kamu tak di usir dr nagari..sebab itulah hukuman adat Minang bagi penghina Ulama https://t.co/9wqkuk6lE0— Datuk Angek Garang (@dusrimulya) May 27, 2017
@dusrimulya Berani berbuat yah harus siap dgn konsekuensinya!!— Rully Tawang (@RullyTawang) May 27, 2017
@goenrock Mas @goenrock pergilah ke daerah pondok. Di sanak hidup damai etnis minang, tionghoa, india bahkan nias. Kami hidup berdampingan.— SUMBAR (@infoSumbar) May 27, 2017
Mas @goenrock tau Kopmil Om Ping. Itu minuman kesukaan semua orang di sini. Enak. Yang punya tionghoa. Nggak ada masalah tuh.— SUMBAR (@infoSumbar) May 27, 2017
Mas @goenrock tau Es Durian Ganti nan Lamo. Pemiliknya Tionghoa, gabung kami di Komunitas Fans MU. Kami duduk bersama, ngobrol dan tertawa.— SUMBAR (@infoSumbar) May 27, 2017
Masalah mas @goenrock sama FPI, Orang yang benci Ahok jangan bawa-bawa ke daerah kami. Kami di sini damai-damai saja.— SUMBAR (@infoSumbar) May 27, 2017
Tak hanya dr FL, seorang pendukung Ahok yang berasal dari Yogyakarta dan bermukim di Batam, Nurul Indra, terus mengobok-obok dan memprovokasi warga Sumbar dengan berbagai cara.Di sini Mas @goenrock kami beda etnis, agama, pilihan politik. Kami masih bisa duduk semeja ngobrol, becanda dan twrtawa bersama.— SUMBAR (@infoSumbar) May 27, 2017
Saking keterlaluannya ulah para Ahoker yang terus memprovokasi kedamaian di Sumbar, Gubernur Irwan Prayitno pun akhirnya terpaksa memberikan penegasan keras kepada oknum yang ngin mengadu domba masyarakat minang.
Berikut pernyataan Gubernur Sumatera Barat Irwan Praytno melalui akun twitternya
1.Dokter FL aman,tidak diintimidasi oleh siapapun.Saya&Polda jamin itu.Semua pihak saling memaafkan.Ini ranah Minang yg utamakan musyawarah— Irwan Prayitno (@irwanprayitno) May 27, 2017
2.kabar adanya intimidasi,seperti biasa,disebar oknum yg biasa ingin adu domba,yg tak rela ada kedamaian di masyarakat.— Irwan Prayitno (@irwanprayitno) May 27, 2017
Ini Minang bung!
3.Ormas di Sumbar baik NU,Muhammadiyah,Tarbiyah,FPI,Pemuda Pancasila saling berdampingan, tak ada masalah berarti. Ini patut diapresiasi— Irwan Prayitno (@irwanprayitno) May 27, 2017
4.Justru saya mempertimbangkan "proses" thd pemfitnah dan pembakar lilin,yg salah satunya orang yg sama. Hentikan upaya keji adu domba anda!— Irwan Prayitno (@irwanprayitno) May 27, 2017
5. Pendapat boleh berbeda— Irwan Prayitno (@irwanprayitno) May 27, 2017
Lisan tetap terjaga
Fitnah tak boleh direka
Hati tetap sejuk senantiasa#IniMinangBung