Mata di republik ini mudah teralihkan oleh banyaknya kegaduhan. Sehingga terlewatkan momen penting yang menyiratkan telah terjadi sesuatu yang besar dalam Peta Politik nasional.
Jokowi mangkir dalam Rakernas PDIP yang digelar di Inna Grand Bali Beach, Jumat-Minggu 19-21 Mei 2017. Padahal sebelumnya sudah dijadwalkan akan hadir.
"Presiden akan datang," ungkap politikus PDIP Eva Kusuma Sundari saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (18/5/2017).
Link: https://news.detik.com/berita/d-3504735/presiden-jokowi-akan-hadiri-rakernas-pdip-di-bali
TAPI tiba-tiba Jokowi batal hadir.
Rakernas yang digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach itu batal dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu disampaikan ketua panitia lokal Rakernas PDIP, Dewa Made Mahayadnya.
"Pak Jokowi batal hadir. Rakernas dibuka Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri) hari ini, Sabtu 20 Mei 2017 pukul 09.00 Wita," ujar Made Mahayadnya di lokasi acara, Sabtu (20/5/2017).
Link: http://news.liputan6.com/read/2958423/jokowi-batal-hadiri-rakernas-pdip-di-bali
Alasannya Presiden Jokowi terbang ke Arab Saudi untuk menghadiri KTT Arab Islam-AS.
NAMUN, menurut Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani Sya’roni mengatakan, dalih Jokowi melakukan kunjungan ke Saudi Arabia tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menghadiri Rakernas yang dibuka Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu.
"Karena jadwal kunjungan ke luar negeri dan Rakernas bisa disesuaikan sehingga tidak saling bertabrakan," kata Sya’roni menjawab JPNN.com, Minggu (21/5).
Sya’roni mengatakan ketidakhadiran Jokowi ini pasti ada sesuatu hal yang serius.
Sebab, selama ini Jokowi termasuk presiden yang rajin menghadiri acara partai politik, organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan. Apalagi ini Rakernas Partainya sendiri.
"Sehingga sulit dimengeri bila Jokowi tidak menghadiri acara partainya sendiri," ujar Sya'roni.
Menurut Sya'roni, ketidakhadiran Jokowi bisa dianggap sebagai langkah penghindaran dari evaluasi yang akan dilakukan oleh partai.
Karena sebagai petugas partai, kata dia, saat ini Jokowi adalah kader PDIP yang menjabat posisi tertinggi di pemerintahan.
"Bisa jadi ada evaluasi di internal partai tentang peran Jokowi yang kurang maksimal di Pilkada 2017," paparnya.
Lebih lanjut Sya'roni mengatakan, Jokowi mulai percaya diri karena sudah didukung oleh parpol-parpol besar seperti Golkar dan Nasdem.
Apakah ini isyarat Jokowi tidak bersama PDIP lagi di pemilihan presiden 2019?
"Tapi, ini hanya bargaining saja, Jokowi ingin mengetahui seberapa besar pengaruh dia di PDIP," katanya.
Menurut dia, Jokowi ingin posisinya meningkat, tidak hanya sekadar petugas partai.
"Setidaknya di dalam acara Rakernas diberi waktu berbicara atau memberi sambutan," pungkas Sya'roni.
Link: http://www.jpnn.com/news/jokowi-mangkir-rakernas-sinyal-tinggalkan-pdip
Menurut beberapa pengamat, indikasi lain adanya keretakan Mega-Jokowi adalah diangkatnya kembali kasus BLBI oleh KPK. Padahal BLBI bisa menyeret nama Megawati.