[PORTAL-ISLAM] Pasca vonis 2 tahun penjara dijatuhkan atas diri Basuki T. Purnama alias Ahok, mantan orang nomer 1 DKI Jakarta, gelombang besar dukungan kepadanya seperti tak terputus.
Berbagai aksi dilakukan oleh para pendukungnya. Mulai dari aksi brutal dan liar di depan Gedung Kementan di Pasar Minggu hingga aksi simpatik 1000 lilin di berbagai daerah.
Aksi damai penyalaan seribu lilin yang awalnya diikuti dengan antusiasme oleh beberapa pendukung dan warga kini mulai berbuah penolakan.
Berbagai penolakan tersebut muncul karena adanya kabar bahwa aksi 1000 lilin menyisakan sampah dan kerak lilin yang pada akhirnya merepotkan warga kota dan membuat wajah kota menjadi kotor.
Selain itu, aksi 1000 lilin yang sukses digelar di beberapa kota ternyata sukses karena diikuti banyak pendukung Ahok. Sementara di kota-kota yang minim keberadaan pendukung Ahok, berbagai acara untuk mendukung Ahok tersebut nyaris tak terdengar kabarnya.
Kesadaran masyarakat bahwa Ahok bukanlah tokoh yang perlu dibela dan diperjuangkan karena telah menista agama, juga menjadi faktor penting yang menyebabkan warga enggan turut ambil bagian dalam aksi 1000 lilin.
Sayangnya, ada pihak yang tega megotori sikap tegas warga lokal dengan tipuan murahan.
Salah satunya tipuan murahan yang dilakukan oleh Nurul Indra, seorang warga asal Yogyakarta yang juga sempat melakukan aksi bakar lilin di Batam 11 Mei 2017 lalu.
YG MEMBAKAR LILIN DIPADANG— Masril (@Masril_pku1) May 14, 2017
Asal Jawa domisili Batam.Prnh diudang jokowi keistana rntang wkt Januari Maret 2016
Dia adlh DIE HARD JOKOWI AHOK pic.twitter.com/tr8Ojh1PMf
Nurul Indra yang melakukan aksi bakar lilin seorang diri di depan RS UGD RS M. Jamil Padang, ingin memberi kesan bahwa warga Sumatra Barat mendukung Ahok.Terverifikasi, 1 Orang Yang Bakar Lilin di Kota Padang adalah orang yang sama di Batam pada tanggal 11 Mei 2017 :: Jadi bukan org Padang ya— minangsedunia (@minangsedunia) May 13, 2017
Kegilaan Nurul Indra tak berhenti sampai di situ. Ia menulis status provokatif di laman facebooknya.
Sontak, warga Sumatra Barat yang solid menolak Aksi 1000 lilin, membantah keras klaim Nurul Indra, bahwa warga Sumbar mendukung Ahok.
Mereka pun menyatakan dengan tegas penolakan tersebut melalui tagar #SumbarTidakButuhLilin.
Mantap pak Gubernur @irwanprayitno #SumbarTidakButuhLilin , #SumbarButuhPelitaUlama pic.twitter.com/6zU5O1PLCM— KabaSumbar (@KabaSumbar) May 14, 2017
Tidak hanya Sumbar, bahkan #IndonesiaButuhPelitaUlama!— اللهم بلغنا رمضان (@arwidodo) May 14, 2017
Saya juga setuju #SumbarTidakButuhLilin bahkan #IndonesiaTidakButuhLilin. https://t.co/iUPx6Pdy7d
Begitu keras dan tegasnya penolakan warga ternyata membuat Gubernur Sumbar Irwan Prayitno terpaksa turun tangan dan mendinginkan suasana.Ahokers Merusak Lingkungan Di Tiap Kota, Propinsi ,Wilayah Dgn 1000 Lilin"nya Yg Meninggalkan Kerak Di Mna" Tapi #SumbarTidakButuhLilin— Sofia Aja (@SofiaAja62) May 14, 2017
Gubernur Irwan pun menambahkan bahwa yang dibutuhkan oleh Sumbar bukanlah 1000 lilin melainkan pelita dari para ulama.
Sebuah survey menarik dari Polmark mungkin bisa dijadikan acuan mengapa warga Sumbar menolak aksi 1000 lilin. Di Jakarta, tak ada seorang pun warga Minang yang memilih Ahok. Maka tak berlebihan bila warga Sumbar pun turut menolak aksi 1000 lilin.Banyak yg mention dgn tagar #SumbarTidakButuhLilin , saya tambahkan #SumbarButuhPelitaUlama krn ulama lah yg tunjukkan cahaya dari kegelapan— Irwan Prayitno (@irwanprayitno) May 14, 2017
Survey Polmark di Jakarta etnik Minang 0% mendukung Ahok. Etnik minang Solid dmna2, jadi #SumbarTakButuhLilin utk empati ke Penista Agama. pic.twitter.com/Mx29ZKMpHu— Bukan Bani Serbet (@apien83) May 14, 2017