[PORTAL-ISLAM] Para pendukung Ahok memang tak pernah kehabisan bahan fitnah. Semua pihak yang bersebrangan dengan Ahok, dianggap sebagai pihak yang salah, koruptif, rasis, radikal, dan membenci kebenaran yang datang dari Ahok.
Tengok saja, pasca vonis 9 Mei 2017 lalu, para pendukung Ahok seperti kalap dan kesetanan menuding Buni Yani sebagai biang kerok yang menyebabkan Ahok dibui. Mereka seolah hilang ingatan, bahwa selain pengunggah pertama video temu wicara di Kep. Seribu bukanlah Buni Yani, melainkan Pemprov DKI sendiri, Ahok juga sudah sempat membuat buku yang menyatakan hal yang sama tentang Al Maidah 51.
Lepas dari Buni Yani, mereka kemudian menyalahkan Jokowi yang dinilai tak tegas dan takut mengintervensi vonis Ahok. Setelah Jokowi mengeluarkan pernyataan tegas agar pendukung Ahok menghormati hukum, para pendukung Ahok mulai mencari pihak lain yang bisa disalahkan.
Mereka pun menghujat hakim yang memvonis Ahok. Setelah Ikatan Hakim Indonesia bersikap tegas akan memproses pihak-pihak yang melecehkan para hakim, lagi-lagi para pendukung Ahok mlipir cari aman dan cari kambing hitam baru.
Mereka pun kini mulai menyalahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam sebuah video orasi yang diunggah ke jejaring media sosial, nampak seorang orator dengan penuh semangat menuding Wapres Jusuf Kalla sebagai pihak yang menggunakan rasisme untuk menggulingkan Ahok demi ambisi pribadinya di tahun 2019.
Orator itu juga menuding Jusuf Kalla sebagai pihak yang mengatur agar Anies-Sando dimenangkan demi hasrat koruptif Wapres dan para kroninya.
Anehnya, video yang sudah beredar dengan begitu masif, sama sekali tidak disikapi tegas oleh aparat kepolisian. Padahal Wapres Jusuf Kalla adalah pejabat negara yang tak bisa sembarangan diolok-olok.
Menghadapi pendukung Ahok, polisi seperti kehilangan tenaga. Ada apa?
Berikut video orasi pendukung Ahok yang memfitnah Jusuf Kalla.
Mana nih Jenderal? Kok orang ini dibiarkan HINA WAPRES??— Elfizal Azhar (@elfizal) May 17, 2017
Ahoker :"Mari Turunkan JK yg telah berlaku Rasis dan KKN memperkaya keluarganya!" pic.twitter.com/1jIjC7ymmZ
Ada kelompok radikal pembenci dan pemfitnah Wapres dibiarkan berkeliaran. APARAT KE MANA? APARAT KEPOLISIAN SENGAJA ABAIKAN PERINTAH JOKOWI? https://t.co/PMffUbJNQf— Warta🌐Politik™ (@wartapolitik) May 17, 2017