[PORTAL-ISLAM] Lawatan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disambut sekaligus didemo para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong, kemarin. Kunjungan Jokowi ini juga jadi pemberitaan utama media Hong Kong.
Ada sekitar 170.000 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Hong Kong. Banyak di antaranya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Tak sedikit dari mereka khawatir dengan maraknya eksploitasi setelah serangkaian kasus pelecehan yang dialami para TKI.
Dalam suasana konser musik rock, Presiden Joko disambut dengan musik dan tarian yang meriah di Asia World Expo.
Kerumunan para WNI yang lebih dari 5.000 orang, terutama wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, mengaku senang bertemu dengan pemimpin Indonesia ini. Tapi, mereka juga minta Jokowi membantu memberikan perlindungan.
”Saya harap Presiden bisa membuat tempat kerja kami aman,” kata Miasih, seorang TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong, Senin, 1 Mei 2017. Dia mengaku sang majikan mempekerjakannya di dua apartemen.
Selain disambut, Jokowi juga didemo para TKI yang berkumpul di luar kantor Konsulat Indonesia. Mereka menuntut hak buruh migran yang lebih baik.
Para demonstran mengkritik Jokowi karena gagal menangani kondisi para pekerja.
”Kami sudah terisolasi karena cara kami bekerja dan di mana kami berada, tapi pemerintah, bahkan ketika mereka berada di depan kami tidak menganggap suara kami penting,” kata mantan pekerja rumah tangga Eni Lestari, yang sekarang menjadi ketua Aliansi Migran Internasional.
Ada lebih dari 300.000 pembantu rumah tangga di Hong Kong. Kebanyakan berasal dari Filipina dan Indonesia.
Sementara itu, Jokowi dalam kunjungan dua hari di Hong Kong melakukan pertemuan para pemimpin bisnis di kota itu. Jokowi dalam pidatonya tidak menanggapi masalah yang disuarakan para TKI. Sebaliknya, dia memuji ekonomi dan keragaman Indonesia.
”Jangan biarkan hal-hal kecil menimbulkan gesekan, bentrokan, perpecahan,” katanya.