[PORTAL-ISLAM] Sebuah media Australia, Sky News Australia memuat sebuah artikel sangat tendensius yang menyudutkan kelompok muslim Indonesia.
Artikel tersebut berjudul "Indon Islamist to target ethnic Chinese".
Artikel ini mencoba mengaitkan vonis atas Basuki T. Purnama alias Ahok dengan pernyataan Ustaz Bachtiar Nasir mengenai ketimpangan sosial antara mayoritas pribumi dengan minoritas Cina, dan bahkan mengaitkan dengan era orde Baru saat warga keturunan China 'dibungkam'.
Artikel ini sama sekali tidak membahas betapa tertibnya umat Islam saat melakukan aksi, atau betapa sejuknya kasih persaudaraan saat laskar FPI memayungi pengantin di Katedral atau hal-hal kasat mata yang enggan dilirik oleh media asing karena berlawanan dengan pakem 'bad news is a good news'.
Judul artikel yang sangat rasis, menyebut Indonesia dengan 'Indon' langsung memicu reaksi keras Zarlra Zettira, seorang penulis dan aktivis sosial politik berkewarganegaraan Indonesia yang kini bermukim di Australia.
Zara pun dengan telak memberikan serangan balik untuk Sky News Australia.
INDON? Hmmm @SkyNews media using racist word 😜😜😜😜😜😜 https://t.co/IDO1nufHYe— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
@SkyNewsAust Racist ISSUE using racist word "Indon" lol u sure u know what your talking about Skynews? 😜— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
https://t.co/GPYt5PFDXU @SkyNewsAust hellow? 😄😄😄— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
https://t.co/bD63xHraG5— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Three quarters of Buddhists and 70 per cent of Muslims had been targeted on public transport or on the street. 👇👇👇
Sodorin kaca yg suka kepo sama Indonesia contoh buruk Imigran singkirkan aborigin : Australia 🤣🤣🤣https://t.co/MDLzMmf9AK— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Toleransi Muslim : lakum dinukum walyaddin, sdg tertulis dalam Al Quran yg BERKETETAPAN MUTLAK ga perlu UU hujan rights lagi 😇— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Ibarat keluarga sendiri berantakan, repot cari kejelekan keluarga tetangga - spy merasa keluarganya lebih baik #delusional aussie— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Kalau serius menegakkan human rights jgn nanggung. Amerika balikin kedaulatan pada native Indian, Austrakia balikin kedaulatan pada aborigin— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Jika Indonesia peduli Rohingya itu karena ISLAM satu tubuh bukan karena kepo sama bangsa lain. Muslim solidarity sdh mencakup hak asasi. 🙏— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Apakah Australia kembalikan kedaulatan pada kaum aborigin yg empunya tanah aslinya? Kayanya nga deh smp skrg dijajah tuh #humanrights 😴😴😴— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Issu SARA gorengan mantap buat propaganda politik dunia politik tingkat DEWA tuk hancurkan Indonesia https://t.co/e31h5Mb35f— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Pancasila blum paham sdh lbh paham human rights, trus gmn bs terapkan di Indonesia yg berPancasila? Klo Pancasilanya anda blum paham? 🤔🤔 https://t.co/0MlgHRi0wQ— ZARA ZETTIRA ZR (@ZaraZettiraZr) May 13, 2017
Seorang netizen lain juga menanggapi artikel rasis Sky News ini.
@SkyNewsAust Well if you use INDON for Indonesian similiar calling Aussie as POME (Prisoner of Mother England)— Cinta Indonesia (@NellyHughes88) May 13, 2017
Let us respect each other, ok?