[PORTAL-ISLAM] JAKARTA - Mabes TNI akan menempatkan satu prajurit TNI di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada putaran kedua Pilgub DKI Jakarta pada 19 April 2017 mendatang. Langkah ini dilakukan untuk menjaga keamanan saat pencoblosan berlangsung.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengamankan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Pengamanan akan dilakukan prajurit TNI yang sifatnya di Bawah Kendali Operasi (BKO) Polri.
"Saya sudah bekerja sama dengan Kapolri antara lain di TPS-TPS nanti ada anggota TNI-Polri. BKO dengan kepolisian, nanti kepolisian yang akan menentukan," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 12 April 2017 kemarin.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, jumlah personel TNI yang akan menjaga TPS pada putaran kedua nanti akan ditambah. Sebab, jumlah TPS yang ada juga mengalami penambahan sebanyak 11 TPS dari 13.023 TPS menjadi 13.034 TPS.
"Tentu (ada peningkatan) TPS saja ada berapa sekarang. Tapi satu TPS itu minimal ada satu orang," ujar Gatot. Terkait dengan mekanisme pengamanan, Gatot mengaku tidak dapat menjelaskan secara rinci karena masih akan dibahas dengan Kapolri.
"Berapa jauh jaraknya dan tentu nanti kita adakan apel oleh Kapolri, kemudian nanti oleh polres-polres, kemudian masuk jadi sasaran," ujarnya. Selain mengamankan TPS, sambung Gatot, TNI juga siap menjaga wilayah-wilayah lainnya yang dianggap rawan konflik.
Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto menambahkan, sudah ada pemetaan daerah-daerah rawan konflik pada pencoblosan nanti. “Pasti sudah dipetakan, kita selalu memetakan daerah-daerah rawan, kemungkinan kerawanannya apa saja,” ucapnya. (Sindonews)
***
Langkah pengamanan TNI ini sangat diperlukan. Jangan sampai kejadian pendukung Ahok macam Iwan Bopeng yang ngamuk-ngamuk di TPS dan menantang TNI seperti saat pencoblosan putaran pertama Pilkada DKI.