[PORTAL-ISLAM] Mengejutkan, ada seorang Ahoker yang memposting foto dirinya yang katanya sedang umroh di Mekkah dan Madinah. Bahkan dibuatkan video segala.
Selama ini, saya cuek saja terhadap Ahoker yang satu ini, yang sering mengaku ustadz, tapi tiap hari kerjaannya menghina dan memfitnah Islam, serta membela musuh-musuh Islam, plus mendukung Ahok pula.
Saya merasa tak ada gunanya membahas orang seperti itu. Jika saya bahas, maka dia akan makin terkenal. Don’t make stupid people famous. Itulah prinsip saya.
Namun kali ini, karena tindakannya yang memposting foto yang katanya sedang umroh, bahkan ada videonya segala, terlebih karena di foto itu dia mendoakan saya agar segera umroh juga, ya, saya pun merasa perlu membuat tulisan ini.
Tapi sengaja nama dia tidak saya sebutkan, untuk menghindari publikasi gratis terhadap dirinya. Dan teman-teman yang kebetulan tahu, saran saya tak perlu menyebutkan namanya, sebab menyebut namanya justru akan membuat dia makin terkenal.
Saya merasa perlu menginformasikan hal ini kepada teman-teman sekalian, agar kita semua tidak mudah terkecoh, tidak mudah tertipu.
Saya orangnya selalu berusaha untuk bersikap objektif. Karena itu, tentang doa si Ahoker ini agar saya segera umroh, maka itu saya aamiin-kan saja. Terima kasih banyak saya ucapkan.
Namun soal umrohnya si Ahoker ini, yang dipamer-pamerkan di socmed, sambil mengaku-ngaku, “Ini lho buktinya bahwa saya Islam, saya Islam sejak lahir, saya bukan kafir seperti yang Anda tuduhkan,” maka di sinilah saya ingin mengajak teman-teman semua untuk WASPADA.
Kenapa?
Karena Begini, Teman:
Saya juga sering kok, dituduh kafir. Bahkan ada yang menuduh saya pura-pura jadi mualaf agar bisa merusak Islam dari dalam. Dulu sekitar tahun 2001, saya juga pernah difitnah sebagai mahasiswa teologi yang menyamar sebagai orang Islam.
Bagaimana tanggapan saya terhadap tuduhan tersebut?
Ya SANTAI AJA KELEEESSS. Toh tuduhan itu tidak benar. Buat apa dipikirin? Orang mau anggap saya apapun, ya itu urusan mereka. Urusan saya hanya dengan Allah saja.
Bagi saya, yang penting hanya satu: Allah menganggap saya seorang muslim sejati. Itu saja. Titik. Tak lebih dan tak kurang.
Buat apa peduli pada penilaian orang? Seorang muslim sejati pasti akan menganggap bahwa penilaian manusia manapun itu sangatlah tidak penting. ABAIKAN SAJA.
Nah, jika ada orang yang dituduh kafir, lalu dia membela diri, bahkan bela-belain umroh segala, lalu umrohnya itu diposting, dibikin dalam bentuk video, lalu berkoar-koar dia berkata, “Ini lho buktinya bahwa saya Islam…”
Maka saya hendak bertanya: Untuk apa engkau melakukan itu semua, Bro? Jika engkau emang muslim sejati, seharusnya kamu tidak perlu melakukan hal se-LEBAY itu.
Semakin lebay usahamu untuk membuktikan bahwa dirimu muslim, justru itu makin membuat UMAT ISLAM YANG WARAS akan semakin curiga, bahwa kamu memang benar-benar kafir.
Jika engkau memang muslim sejati, seharusnya keislamanmu itu cukup engkau buktikan kepada Allah saja. Titik.
Bagaimana cara membuktikan kepada Allah? Tak perlu saya ajari. Jika engkau memang benar-benar muslim sejati, pasti tahu caranya.
Semoga tulisan ini bisa membuat kita semua sadar, dan tidak mudah terkecoh oleh orang yang hobi mengaku-ngaku sebagai muslim.
Waspadalah!
Jakarta, 25 April 2017
Jonru Ginting