[PORTAL-ISLAM] Lagu 'Kobarkan Semangat' yang digunakan untuk kampanye cagub-cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ramai diperbincangkan di media sosial Jumat 7 April 2017 kemarin.
Kasus ini bermula dari cuitan Budiman Sudjatmiko, salah seorang anggota legislatif yang juga mantan ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD). Menurut Budiman, lagu 'Kobarkan Semangat' yang digunakan untuk kepentingan kampanye Pilkada Jakarta 2017 ini liriknya telah diubah, disebut mencontek lagu 'Hashem Melech' milik penyanyi Yahudi Gad Elbaz yang dirilis tahun 2013.
Kicauan Budiman itu segera direspon oleh banyak pendukung Ahok. Termasuk Ahmad Sahal, Ulin Yusron dan Pendeta Gilbert.Lagu "Hashem Melech" dr Israel di pilgub DKI. Bahkan cawalikota Yerusalem dr Likud pun tdk pakai lagu rohani ini https://t.co/GUFfheEpIV— Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko) April 6, 2017
Seorang netizen pun langsung memberikan beberapa klarifikasi terkait hal tersebut.
Menyadari kekeliruannya, Pendeta Gilbert Lumoindong pun meminta maaf terkait tudingannya soal Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang menggunakan lagu berbahasa Ibrani, Hashem Melech untuk kampanye.Hasem Melech - Gad Elbaz Yahudi thn 2013. Ngambil melodi dari lagu C'est La Vie yg ngehit 2012 by Khaled Haj Ibrahim Algerian moslem. 🤣🤣🤣🤣 https://t.co/jAVpnPvwT6— Harismz (@harismz) April 6, 2017
Gilbert mengaku cuitannya soal lagu "Kobarkan Semangat" yang menjiplak lagu rohani Yahudi merupakan kesalahan.
"Ternyata memang lagu "Kobarkan Semangat" pemenangan Anies-Sandy berasal dari lagu asli, Khaled; C'est La Vie #maaf," ujar Pendeta Gilbert melalui @PastorGilbertL di Twitter, Jumat (7/4).
Permintaan maaf Gilbert lantas mengundang reaksi netizen. Salah satunya Yoana Greissia, seorang komposer muda.Ternyata memang lagu "Kobarkan Semangat" pemenangan Anies-Sandy berasal dari lagu asli, Khaled; C'est La Vie #maaf— Gilbert Lumoindong (@PastorGilbertL) April 6, 2017
Melalui akun @Greissia, ia menilai Gilbert salah.
"Sorry pastor, this time you were wrong... sy dukung Ahok tp melodi Hashem Melech sendiri diambil dr C'est La Vie," cuit dia.
Sayangnya, seperti biasa, setelah terbukti bahwa tudingan yang sudah terlanjur viral dan ditambahi hujatan di sana sini itu salah, para pendukung Ahok tak bergegas minta maaf dengan gagah seperti halnya Pendeta Gilbert.@PastorGilbertL sorry pastor, this time you were wrong... sy dukung Ahok tp melodi Hashem Melech sendiri diambil dr C'est La Vie pic.twitter.com/UwCbYBy5yd— Yoanna Greissia (@greissia) April 6, 2017
Tengok saja Ahmad Sahal seorang pentolan liberalis Islam yang justru hobi mengorek dan memusuhi sesama umat Islam. Setelah terbukti bahwa tudingannya salah, ia tak minta maaf.