[PORTAL-ISLAM] Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi atau yang biasa dipanggil Tuan Guru Bajang marah setelah tahu pemenang Miss Indonesia 2017, Achintya Holte Nielsen yang mengaku sebagai perwakilan NTB. Pasalnya, gubernur selaku kepala daerah tidak pernah merasa ada penyelenggara Miss Indonesia 2017 yang melakukan komunikasi dengan dirinya.
Dikatakan, dirinya sama sekali tidak mengetahui ada peserta Miss Indonesia 2017 yang mewaikili NTB. "Tidak bisa sembarangan wakili NTB, apalagi ketika ditelisik ternyata bukan orang NTB," ujarnya di komplek kantor gubernur seperti ditulis Radar Lombok (Jawa Pos Group), Rabu (26/4).
Menurutnya, dirinya sangat menyambut baik apabila ada pihak-pihak yang berinisiatif mempromosikan pariwisata NTB. Kontribusi dalam bentuk apapun, tentunya harus diberikan apresiasi. Namun tentunya harus sesuai aturan.
Dalam membangun pariwisata, gubernur menyadari tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah membutuhkan kerjasama dengan semua elemen. "Pada prinsipnya kita hargai semangat itu, namun kalau kita sudah bicara representatif daerah maka harus jelas aturannya," tegas gubernur dua periode ini.
Zainul Majdi meminta kepada penyelenggara Miss Indonesia dan kontes serupa, apabila ingin menampilkan perwakilan daerah, maka harus dilibatkan juga peran pemerintah daerah. Jangan sampai terjadi lagi seperti kasus Adchintya, yang mengaku mewakili NTB padahal orang Bali.
Persoalan yang terjadi saat ini, menurut gubernur, harus menjadi koreksi bagi semua pihak. Terutama penyelenggara acara tidak boleh bertindak sesuka hati tanpa ada komunikasi dengan daerah. "Penyelenggara apapun, kalau gunakan nama daerah ya bicara dulu dengan daerah," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga menyarankan agar kegiatan-kegiatan seperti Miss Indonesia tidak hanya mempertontonkan kecantikan saja. Hal yang lebih penting dan harus diutamakan bagaimana tingkat kepedulian seseorang, kecerdasan peserta dan lain sebagainya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, Yusron Hadi menegaskan, Achintya Nielse bukanlah wakil NTB dalam ajang Miss Indonesia 2017 seperti pengakuannya. "Yang bersangkutan menurut informasi kita terima tidak bermukim atau berasal dari NTB sebagaimana dipersyaratkan kepada setiap peserta ajang Miss Indonesia," ucap Yusron menambahkan.
Hal yang disesali, penyelenggara tidak pernah berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah. Padahal nama NTB disematkan kepada Achintya Nielsen.
Sementara itu, Corporate Secretary RCTI selaku pihak penyelenggara Miss Indonesia, Tony Andrianto mengaku terus memantau respons masyarakat NTB.
Dijelaskan, salah satu alasan pihaknya menggunakan Achitya Nielsen sebagai perwakilan NTB untuk menutupi kuota yang kosong saja. Apabila ada salah satu provinsi yang tidak ada perwakilannya dalam Miss Indonesia, tentu akan kurang representatif. "Makanya kita cari peserta yang bisa wakili NTB," tandasnya.
Sumber: Jawa Pos
***
APA GAK NGAWUR TUH PANITIA? Main comot nama mewakili NTB dengan alasan menutupi kuota yang kosong?