[PORTAL-ISLAM] Panitia penyelenggara Stand Up Comedy Comic Life menggelar konferensi Pers di salah satu warung Kopi Aceh,Banda Aceh,Rabu, 8 Maret 2017 lalu.
Konferensi Pers ini terkait pembatalan tampilnya Ernest Prakarsa dan Mongol yang sebelumnya dijadwalkan mengisi Acara yang di selenggarakan oleh Himpunan Ilmu Politik Unsyiah di AAC Dayan Dawood Unsyiah,Banda Aceh yang berlangsung pada tanggal 11 Maret 2017.Hadir pula ketua-ketua ormas di Aceh diantaranya Front Pembela Islam(FPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Pemuda Pancasila (PP) dan Aceh For Syam (AFS).
Ketua Panitia Acara Stand Up Comedy Comic Life, Andri mengatakan bahwa pembatalan tampilnya Ernest ini terkait cuitan di akun Twitter Ernest yang menghina salah satu ulama internasional beberapa hari lalu, sedangkan Mongol merupakan pendukung salah satu calon gubernur DKI Jakarta yang saat ini berstatus terdakwa untuk kasus penistaan agama.
“Untuk menghindari kesalahpahaman di masyarakat Aceh, kemudian kami membatalkannya dan kami ganti dengan Indra Gunawan atau Indra Jegel, selain itu acara juga akan diisi oleh artis-artis lainnya seperti Arafah Rianti dan Yuda Keling,” ucapnya kepada wartawan.
Dia mengatakan, kepada penonton yang sudah membeli tiket, mereka akan memberikan bonus yang nantinya bisa diambil di hari acara.
Ketua Ormas Aceh For Syam M.Zaki mengatakan pembatalan ini dikarenakan adanya isu penggagalan acara, oleh ormas dan OKP yang targetnya adalah Ernest.
“Kami lalu menghubungi kawan-kawan ormas lainnya dan mereka meminta agar panitia membatalkan mendatangkan kedua komika ini ke Aceh, sebab bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi sikap panitia yang membatalkan kehadiran komika tersebut.
“Ini bukan salah panitia karena mengundang yang bersangkutan sudah jauh-jauh hari sebelum dia mengatakan hal yang membuat umat muslim tersinggung, Mongol memang tidak ada kaitan dengan penghinaan, tapi ini karena dia juga pendukung Ahok dan hal ini sedang sangat sensitif di Aceh,”tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Panglima Laskar FPI Aceh Dedi Al Mubarak, bahkan laskar FPI sudah siap bergerak ke Banda Aceh untuk menggagalkan acara yang sebelumnya dijadwalkan menghadirkan Ernest tersebut.
“Dari 23 kabupaten di Aceh, semua sudah siap, ini bukan gertakan atau ancaman, tapi ini akan kami lakukan, tinggal tunggu komando. Karena ini tidak terjadi maka kita batalkan,dan kalau ada pihak-pihak yang tidak senang dengan pembatalan tampilnya Ernest di Aceh, silakan komplain ke ormas-ormas atau ke FPI langsung. Pembatalan ini tanggung jawab ormas dan OKP, ini sudah terlepas dari tanggung jawab penyelanggara,” tegasnya.
Sementara itu Wakil ketua Pemuda Pancasila Kota Banda Aceh,Muhammad Riki Nyakwang, mengatakan sangat mendukung ide kreatif mahasiswa tersebut, tapi dia mengingatkan apapun kreasi tersebut harus sesuai norma-norma agama.
“Adahal yang di Aceh tidak boleh disamakan dengan daerah lain, kita takut masyarakat akan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan, harapan kami kepada pengisi acara nanti agar dapat menjaga norma-norma Agama Islam dan adat yang berlaku di Aceh,” harapnya.