[PORTAL-ISLAM] Kedatangan ulama terkenal asal India, Dr. Zakir Naik yang waktunya nyaris bersamaan dengan kehadiran Khadimul Haramain Asy-Syarifain Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud akhirnya mencuri perhatian publik.
Dr. Zakir Naik disambut hangat dan penuh sukacita oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dalam pertemuan di Rumah Dinas Wakil Presiden, Sabtu 4 Maret 2017, malam.
Pertemuan Wapres Jusuf Kalla dan Dr. Zakir Naik, dipublikasikan di akun Facebook Hanny Kristianto, salah seorang panitia Persiapan Zakir Naik Visit Indonesia 2017. Selain bersilaturahim, JK dan Zakir Naik menunaikan salat berjamaah dan makan malam.
Anehnya, pertemuan Dr. Zakir Naik dan Wapres Jusuf Kalla dalam kapasitas sebagai seorang pejabat negara dan sebagai seorang muslim yang mencintai ulamanya, membuat "gerah" komika yang naik daun melalui acara stand up comedy, Ernest Prakasa.
Ernest menilai alasan pertemuan keduanya tidak bisa dipahami, karena menurut Ernest, Dr. Zakir Naik adalah pihak yang mendanai kelompok Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
"JK dengan hangat menjamu Zakir Naik, orang yang terang-terangan mendanai ISIS. Sulit dipahami," tulisnya di akun Twitter Ernest, @ernestprakasa, yang kini sudah menghapus cuitan tersebut.
Kicauan Ernest yang jelas menuding Dr. Zakir Naik sebagai pendana ISIS jelas merupakan bukti kebencian Ernest kepada kelompok muslim.
Sekedar sebagai pengingat, sebelumnya, Ernest juga menunjukan kebencian yang nyata terhadap Islam dan para pemimpinnya.
Sikap Ernest yang berulang kali melakukan penistaan kepada Islam dengan cara menghina dan memfitnah para ulama, menjadi bukti nyata unsur kesengajaan yang dilakukan dengan sistematis.
Kebencian yang nyata dan ditunjukan secara berulang oleh Ernest juga menjadi bukti bahwa permintaan maaf, seperti yang pernah disampaikan Ernest saat mengjnjak foto mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, dan juga diulanginya hari ini, Senin 6 Maret 2017 melalui akun twitternya, hanyalah sebuah drama untuk menyelamatkannya dari kecaman umat Islam.
Jika saat itu Anis Matta dengan segenap kesabaran mau memaafkan Ernest, maka kali ini karena Ernest sudah melampaui batas dan mempermainkan kesabaran tak hanya umat Islam, namun sekaligus rakyat Indonesia, permohonan maaf Ernest tak lagi cukup.
Karena bukan saja Dr. Zakir Naik yang difitnah Ernest namun juga Wapres Jusuf Kala yang menjadi sasaran tudingan Ernest. Sebagai pejabat negara, Wapres Jusuf Kala layak untuk dihormati oleh segenap rakyat Indonesia, dan perbuatan Ernest, sama sekali tidak menunjukan respeknya sebagai warga negara Indonesia kepada pemimpinnya.
Sorry Ernest. Kali ini, ucapan maaf saja tak cukup!