[PORTAL-ISLAM] Sorotan tajam kepada Najwa Shihab datang dari budayawan Sudjiwo Tedjo.
Dengan kritis, budayawan yang dikenal nyentrik ini, mengomentari penampilan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV semalam, 27 Maret 2017.
Secara implisit, bisa ditarik sebuah kesimpulan sederhana. Najwa Shihab telah berpihak kepada Ahok.Ahok kotak2 dan Anis pecian, sedang Najwa Shihab hanya berbaju aksen kotak2 tp tak beraksen peci pdhl peremp bs pecian kek paskibraka— LoedroekEngineering (@sudjiwotedjo) March 28, 2017
Persoalannya, apakah keberpihakan itu dilakukan secara sadar, atau secara tidak sadar?
Bisa jadi, Najwa tak bermaksud untuk berpihak kepada salah satu pasangan dengan mengenakan kostum yang identik dengan personal branding pasangan Ahok-Djarot.
Namun, jika mengetahui bagaimana pola kerja sebuah bagian produksi di stasiun televisi, ketidaksengajaan atau kebetulan bukanlah hal biasa.
Para awak media, terutama bagian produksi, sangat menyadari, setiap gesture dan apapun yang melekat pada presenter, host, atau news anchor, justru harus merepresentasikan suatu hal nyata dan absolut, yang mudah diidentifikasi oleh mata publik dalam hitungan detik.
Maka tak heran jika kemudian Sudjiwo Tedjo menyorot tajam Najwa yang mengenakan pakaian beraksen kotak yang identik dengan pasangan Ahok-Djarot namun tak berpeci seperti ciri khas Anies-Sandi.
Padahal, jika Najwa mau, berpeci pun bukanlah hal yang tak mungkin dilakukan Najwa sebagai host perempuan. Pasalnya, anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) pun berpeci.
Netizen lain menambahkan, ada pula model hijab berpeci seperti era Nasida Ria.
Maka yang perlu digarisbawahi adalah, secara implisit, acara Mata Najwa tak lagi netral. Najwa, Mata Najwa dan Metro TV telah menunjukkan keberpihakan mereka. Jadi, harapan akan adanya pemberitaan dan cover yang berimbang, sangatlah sulit terwujud.@sudjiwotedjo hijab model peci yo enek mbah...koyok jamane nasida ria :-)— arhafin bastian (@arhafinmasaris) March 28, 2017