Cukup menarik artikel yang diposting di laman FB Life in Saudi Arabia, Kamis kemarin (16/03/2017) yang berjudul "This is how Business competitors are seen in Saudi Arabia".
Artikel itu menceritakan bagaimana gambaran persaingan bisnis di Saudi Arabia, negeri yang belakangan ini jadi perhatian kita sejak kunjungan Raja Salman.
Dikisahkan bahwa ada seorang manager berkebangsaan Inggris dikontrak oleh Bin Dawood (salah satu departemen store terkemuka di Saudi Arabia) sebagai regional manager untuk cabang mereka di Makkah. Manager ini sudah memiliki jam terbang yang cukup tinggi. Berpengalaman sebagai manager pusat perbelanjaan di U.K, Malaysia dan China.
Setelah tinggal dan bekerja beberapa lama di Saudi, dia kemudian menceritakan betapa aneh, unik dan inspiratif sekali bagaimana orang menjalankan bisnis di Saudi. Ini beberapa contoh yang dia berikan:
(1) Kisah pertama…
Di Makkah, di seberang Bin Dawood Superstore ada perusahaan yang juga membangun sebuah megastore. Hanya beberapa meter saja jaraknya dari Bin Dawood. Manajer baru ini merasa gelisah, “Kenapa sih mereka tidak buka di tempat yang lain?”
Pemilik Bin Dawood mengerutkan wajahnya, tanda dia tidak suka dengan perkataan tersebut.
Apa yang kemudian dia lakukan?
Pemilik Bin Dawood lantas mengirimkan sebagian karyawan Bin Dawood ke pusat perbelanjaan yang baru berbenah tadi, mengirimkan makanan dan teh serta menawarkan bantuan apa yang mereka butuhkan!
Manajer dari Inggris tadi terheran-heran melihat reaksi dari pemilik Bin Dawood.
Owner Bin Dawood tadi kemudian mengatakan, "Our rizq is fixed, they cannot take even a single riyal from what has been decreed upon us. So why not gain ajr and help them." (“Rezeki kita itu sudah ditentukan. Mereka tidak akan bisa mengambilnya walaupun hanya satu riyal kalau memang sudah ditaqdirkan itu milik kita. Jadi mengapa kita tidak coba cari pahala dan membantu mereka?”)
Banyak orang yang tidak memahami konsep sederhana ini, bahwa rezeki kita itu sudah fix, sudah ditetapkan. Tak perlulah merasa gelisah dengan adanya persaingan dalam bisnis.
(2) Kisah kedua berkenaan dengan owner dari peternakan ayam Fakieh. Fakieh Poultry Farms adalah peternakan ayam terbesar kedua di Saudi Arabia setelah Al Watania sebagai peternakan terbesar pertama.
Di tahun 2014 Fakieh Poultry memproduksi 500.000 ayam broiler setiap harinya. Perusahaan ini telah mengoperasikan lebih dari 200 peternakan ayam yang tersebar di seluruh wilayah Saudi Arabia.
Suatu saat, saingan terbesar Fakieh Poultry yaitu Al Watania terlilit hutang sebesar lebih dari satu juta riyal. Kalau tidak dibayarkan mungkin bisa beresiko bagi bisnis mereka. Aset bisa disita.
Apa yang dilakukan oleh pemillik Fakieh Poultry?
Dia mengirim cek sebagai bantuan bagi perusahan Al Watania untuk membayar hutangnya sambil berpesan,
“Bayar hutang-hutangmu sekarang, dan kembalikan kepadaku kapan saja kalau kamu sudah bisa mengembalikannya.”
Fakieh Poultry punya peluang untuk menyingkirkan saingannya dan menjadi yang nomor satu. Tapi sebaliknya, dia malah menolong saingan bisnisnya yang sedang kesulitan.
ماشاء الله تبارك الله
Ini adalah gambaran bisnis di Saudi Arabia.
"I personally feel we have been affected growing up in the west with the capitalistic and consumer mindset that is in every part of our lives. It removes Tawakkul and the muhabbah of brotherhood from our hearts. Just some advice. Don't worry about others, if you do your work with Ihsan and Allah gives you tawfeeq then you will never have your success limited by others.
Become a well wisher."
("Saya pribadi merasa kita telah tumbuh di barat dipengaruhi dengan pola pikir kapitalistik dan konsumer mindset yang ada di setiap bagian dari kehidupan kita. Ini akan menghapus Tawakkal dan saling mencintai persaudaraan dari hati kita. Hanya beberapa saran: Jangan khawatir dengan orang lain, jika Anda melakukan pekerjaan Anda dengan Ihsan dan Allah memberikan tawfeeq maka Anda tidak akan pernah memiliki keberhasilan yang dibatasi oleh orang lain.")
Semoga yang sedikit ini bisa menginspirasi para pelaku bisnis di negeri kita.
Sumber: fb
This is how Business competitors are seen in #SaudiArabia. A brother moved to Makkah many years ago. He was a high...
Dikirim oleh Life in Saudi Arabia pada 15 Maret 2017