[PORTAL-ISLAM] Ada yang menarik dalam demonstrasi yang digelar puluhan warga, termasuk ibu-ibu di depan Kantor Pertanahan atau Kantor BPN Gianyar, Bali, Jumat, 10 Maret 2017. Mereka membawa spanduk bergambar Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Para demonstran ini bukan hendak mendemo Raja Salman yang sedang berlibur di Pulau Dewata sejak 4 Maret 2017 lalu. Mereka hanya menuntut haknya atas penggarapan tanah seluas 50 hektare lebih di subak Tegal Jambangan, Ubud, Gianyar.
Adapun spanduk warna merah yang mereka bentangkan tersebut bertuliskan,"Hormat kami kepada: Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman bin abdulaziz al Saud. Raja yang Adil, Arif & Bijaksana. Tidak Pernah: Nyusahkan, Meresahkan, apalagi Merampas Tanah-tanah Rakyat."
Penasihat Hukum warga Gede Putu Arsana mengatakan, pada intinya kedatangan mereka ke Kantor BPN di Gianyar ini untuk mempertanyakan sertifikat ganda. Mereka kerap diintimidasi oleh pihak ketiga.
Menurut dia, sebagian warga mengaku memiliki hak atas penggarapan tanah tersebut sejak tahun 1963.
"Adanya sertifikat ganda membuat warga resah karena terus mendapat intimidasi. Selain itu juga ada dilakukan pengukuran atas terbitnya sertifikat ganda atas dasar konversi yang diterbitkan BPN setempat," jelasnya.
Lantas, kenapa membawa spanduk Raja Salman?
Menurut dia, warga menganggap Raja Salman sebagai sosok yang bijak dan tidak menyusahkan rakyatnya.
"Tidak seperti yang mereka alami, justru tanah yang sudah ditempati sejak zaman kerajaan, kini dirampas," katanya.
Menanggapi demo ini, seorang netizen mengungkapkan kekagumannya pada Raja Salman.
Penulis: Kis Kertasari