Berbanding terbalik dengan beberapa selebriti dan kaum liberalis Indonesia yang alergi dengan pakaian dan atribut muslim yang dianggap "Ke-Arab-Araban", produsen perlengkapan olahraga kaliber internasional, NIKE, justru membuat gebrakan spektakuler untuk menghormati para atlet muslimah.
Menjelang Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret, NIKE mengumumkan rangkaian seri produk baru untuk atlet muslimah.
Rangkaian produk baru yang sangat istimewa ini menjadi sebuah isyarat dukungan penuh NIKE untuk perempuan yang ingin berolahrag dengan pakaian yang menutup aurat.
Produk istimewa NIKE yang diberi label Pro Hijab ini akan resmi diluncurkan pada musim semi tahun 2018, dibandrol dengan kisaran harga US$ 35 dan hadir dalam warna hitam, abu-abu dan obsidian.
Dengan kualitas bahan yang sempurna, ringan, dan breathable, seri Pro Hijab ini juga tak mudah berkerut, sehingga para pemakainya tak perlu merasa kuatir saat berolahraga.
Memang, NIKE bukanlah produsen pakaian olahraga yang pertama merancang dan menjual jilbab atletik berupa penutup kepala dan pakaian khusus untuk olahraga air, namun NIKE adalah brand atletik besar pertama, dengan nilai aset sebesar US$ 27 miliar, yang memiliki kepedulian pada para muslimah.
"Nike Pro Hijab akan menjalani proses pembuatan selama setahun," rilis The Independent.
Apa yang memotivasi Nike untuk berani melawan arus di tengah maraknya Islamphobia yabg terjadi bahkan di begara berpenduduk mayoritas Islam?
Ternyata motivasi kuat itu didapat dari misi pendiri Nike, Phil Knight dan Bill Bowerman yang berkeinginan untuk melayani semua atlet.
Para pendiri NIKE memiliki semboyan istimewa, "Jika Anda memiliki tubuh, maka Anda adalah seorang atlet."
Dalam merancang seri Pro Hijab, NIKE menggandeng atlet profesional dan amatir yang memakai jilbab.
Menjelang pengumuman peluncuran seri Pro Hijab, NIKE Timur Tengah merilis sebuah iklan yang menampilkan atlet perempuan dari Timur Tengah dan Afrika Utara.
Dalam tayangan iklan berbahasa Arab tersebut, seorang narator menanyakan, "Apa yang akan mereka katakan tentang Anda?"
Narator kemudian meminta para atlet muslimah yang mengenakan hijab itu untuk keluar dan berlari.
Nampak dalam iklan tersebut, Amal Mourad (pelatih parkour), Zahra Lari (atlet ice skating), Ines Boubakri (atlet anggar) dan Arifa Bseiso (atlet tinju).
Jika perusahaan sebesar NIKE saja memiliki kepedulian kepada para muslimah, masihkah para muslimah di Indonesia ragu untuk berhijab? Semoga saja tidak.
Video iklan NIKE