[PORTAL-ISLAM] Terdakwa kasus dugaan penistaan Agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, secara tak sengaja mengungkapkan dua strategi kubunya menghancurkan tokoh-tokoh Islam. Hal itu dikemukakan sejumlah pihak.
Inilah dua strategi tersebut:
Mempermalukan
Keceplosan yang pertama saat sidang kedelapan, Selasa, 31 Januari 2017 lalu. Kata-kata Ahok dinilai banyak pihak telah merendahkan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin yang menjadi saksi pelapor atas kasus yang membelit Ahok.
Ahok juga keceplosan mengancam bahwa satu per satu akan dipermalukan.
"Percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Mahakuasa, Maha Esa. Saya akan buktikan satu per satu dipermalukan. Terima kasih," kata Ahok.
“Dari ancaman itu sebenarnya terkuak bahwa salah satu strategi mereka adalah “mempermalukan lawan.” Kalau istilah saya beberapa hari yang lalu adalah “moral degradation strategy.” Dihancurkan moralnya, dipermalukan, dibuka/diskenariokan aib-aibnya. Character assasination,” kata seorang pegiat Yayasan Islam di Jakarta.
Mengadu Domba
Kata-kata Ahok dalam video permintaan maaf kepada KH Ma’ruf Amin “….jangan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang ingin mengadu domba saya dan pihak NU apalagi dihubungkan dengan Pilkada.…. digaduhkan lagi oleh kerja oknum-oknum yang mengadu domba.” dinilai justru mengungkap strategi kubu Ahok mengadu domba umat Islam.
“(Kalimat ini, red) mengindikasikan Ahok telah dengan sengaja menuduh Umat Islam di luar NU sebagai pihak yang ingin mengadu domba antara dirinya dan pihak NU. Di luar NU dianggap olehnya sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam mengadu domba, dan secara sadar kepastian dimaksudkan adalah pihak pelapor, lawan politik atau pesaingnya dalam Pilkada dan Umat Islam di luar NU,” kata Ahli Hukum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdul Chair Ramadhan dalam surat terbukanya.