[PORTAL-ISLAM] Demonstrasi mahasiswa di depan rumah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 6 Februari 2017 menuai kritik.
Mahasiswa dinilai tidak pantas melakukan aksi demonstrasi seperti itu dengan alasan apapun, kecuali jika Presiden terlibat kasus korupsi.
"Para mahasiswa harapan dan calon pemimpin bangsa, anda tidak pantas dan tidak patut mendemo mantan presiden dengan alasan apapun kecuali presiden korupsi," tulis Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran, Romli Atmasasmita melalui akun Twitternya @rajasundawiwaha, Selasa, 7 Februari 2017.
Romli mengimbau mahasiswa agar tidak diperalat oleh politikus.para mahasiswa harapan dn calon pemimpin bangsa anda tdk pantas dn tdk patut mendemo mantan pres dgn alasan apapun kecuali pres korupsi— romli atmasasmita (@rajasundawiwaha) February 6, 2017
"Mahasiswa jangan mau diperalat oleh oknum-oknum politisi yang tidak bertanggung jawab hanya demi kepentingan politik sesaat. Stop politisasi mahasiswa," cuit Romli.
Menurut dia, setiap aksi demonstrasi harus melapor dan diketahui Polri, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum.mahasiswa jangan mau diperalat oleh oknum2 politisi yg@tdk bertanggung jawab hanya demi kepentingan politik sesaat. stop politisasi mahasiwa— romli atmasasmita (@rajasundawiwaha) February 6, 2017
Dia menegaskan mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa, bukan pemimpin jalanan.
"Ingat petuah orang tuamu dengan guru/dosenmu!" tulis Romli.
Demo mahasiswa di depan rumah SBY mencuat ke publik terjadi pada Senin 6 Februari 2017. Aksi tersebut mencuat ke publik setelah SBY menginformasikan aksi tersebut melalui akun Twitternya.
"Saudara-saudaraku yang mencintai hukum dan keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digeruduk" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak," tulis SBY melalui akun @SBYudhoyono, Senin 6 Februari 2017.