[PORTAL-ISLAM] Pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Jawa Barat baru akan berlangsung pada 2018 mendatang, atau masih sekitar 17 bulan kedepan. Meski begitu, kompetisi antarkandidat sudah mulai terasa seiring dengan munculnya nama-nama calon yang siap maju dalam hajatan politik lima tahunan di tanah Pasundan tersebut.
Sejumlah temuan menarik didapatkan dalam hasil survei pra-Pilkada Jawa Barat 2018, yang dilakukan oleh Indo Riset Konsultan. Direktur Program Indo Riset Konsultan Bawono Kumoro menuturkan, survei dilakukan pada 19-25 Desember 2016 lalu, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan mengambil 1.200 responden di 27 kabupaten/kota.
"Dan memiliki margin of error +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%," ujarnya dalam rilis yang diterima "PR", Jumat 3 Februari 2017.
Adapun dia menjelaskan, Penarikan sample dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan jumlah sample dengan jumlah pemilih di setiap kabupaten/kota dan memperhatikan karakter desa/kota.
Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui terdapat tiga faktor utama yang dipertimbangkan warga Jawa Barat dalam memilih gubernur mendatang. Yakni merakyat/perhatian dan melayani masyarakat (21,3%), jujur/tidak korupsi (12,6%), dan berkinerja bagus (8,4%).
Selain itu, warga Jabar juga menilai terdapat tiga program yang harus menjadi prioritas gubernur yakni kesejahteraan rakyat (33,7%), lapangan pekerjaan (26,3%), dan pendidikan (20,9%).
Survei tersebut kemudian juga menguji tingkat popularitas, ketersukaan, dan elektabilitas 16 nama. Ke-16 nama tersebut adalah Bima Arya, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi, Desy Ratnasari, Haris Yuliana, Iwa Karniwa, Maman Imanul Haq, Mochammad Irawan, Netty Prasetyani Heryawan, Nurul Arifin, Puti Guntur Soekarno, Ridwan Kamil, Saan Mustopa, TB Hasanuddin, dan UU Ruzhanul Ulum.
Dari hasil survei, diketahui terdapat empat nama yang memiliki tingkat popularitas di atas 70 persen. Deddy Mizwar memiliki tingkat popularitas tertinggi yakni 94 persen, diikuti oleh Dede Yusuf (89,5%), Desy Ratnasari (86,6%), Ridwan Kamil (74,2%).
Namun dari tingkat ketersukaan masyarakat, Ridwan Kamil memiliki persentase tertinggi yakni 92,2 persen. Yang kemudian diikuti Dede Yusuf (86,5%), Deddy Mizwar (86,3%),
Sedangkan tingkat kedisukaan tertinggi dimiliki oleh Ridwan Kamil (92,2%), disusul Deddy Yusuf 86,5% dan Deddy Mizwar 86,3%, dan Dedi Mulyadi (81,8 %).
Dalam hasil survey yang dirilis Indo Riset Konsultan tersebut, juga diketahui tingkat elektabilitas, atau tingkat keterpilihan ke-16 nama tersebut. Ridwan Kamil disebut sebagai calon Gubernur Jawa Barat dengan tingkat elektabilitas tertinggi dengan 37,50 persen.
Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Deddy Mizwar (29,17%), Dede Yusuf (15,25%), dan Dedy Mulyadi (4,42%) di posisi empat besar.
Adapun nama lainnya mendapatkan persentase tingkat elektabilitas yang rendah yakni Desy Ratnasari (2,67%), Bima Arya (1,67%), UU Ruzhanul Ulum (1,50%), TB Hasanuddin (0,67%), Puti Guntur Soekarno (0,58%), Saan Mustopa (0,58%), Netty Prasetiyani Heryawan (0,17), Nurul Arifin (0,17%), Haris Yuliana (0,08%), Iwa Karniwa (0,08%), Maman Imanul Haq (0,08%) dan Mochammad Irawan (0,08%). Sedangkan tidak tahu/tidak jawab sebesar 5,33%.
Melihat hasil survei terhadap tingkat elektabilitas tersebut, Bawono mengatakan bahwa pilkada Jawa Barat tahun depan diprediksi akan menjadi arena pertarungan tiga kandidat kuat. Yaitu Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dede Yusuf.
"Dengan melihat tingkat elektabilitas para calon gubernur Jawa Barat berdasarkan hasil survei kami tersebut, pilkada Jawa Barat akan menjadi pertarungan tiga tokoh, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dede Yusuf. Saat survei dilakukukan Ridwan Kamil masih teratas dengan keterpilihan sebesar 37,5%, disusul Deddy Mizwar (29,17%), dan Dede Yusuf (15,25%),” kata Bawono.
Dari sisi partai politik, tingkat elektabilitas PDI Perjuangan menempati posisi teratas dengan 17,3%. Kemudian diikuti berturut-turut oleh Partai Gerindra (15,2%), Partai Golkar (13,8%), Partai Demokrat (10,0%), Partai Keadilan Sejahtera (6,8%).
Partai Persatuan Pembangunan (3,1%), Partai Kebangkitan Bangsa (3,0%), Partai Amanat Nasional (2,1%), Partai Nasdem (1,5%), Partai Perindo (1,3%), Partai Hanura (0,5%), dan Partai Bulan Bintang (0,5%). Sedangkan tidak tahu/tidak jawab sebesar 24,9%
Diketahui responden survei tersebut mayoritas adalah masyarakat dengan rentang usia di atas 50 tahun (30,4 %). Adapun masyarakat dengan rentang usia 40-49 tahun sebanyak 25,6 %, usia 30-39 tahun (26,8 %), usia 20-29 tahun (15,2 %), dan di bawah 19 tahun (2,1 %).
Juga diketahui, tingkat kemantapan pilihan publik dalam memilih calon gubernur Jawa Barat sudah relatif tinggi, yakni sangat mantap (66,3 %). Adapun 23,6 % lainnya masih mungkin berubah, ragu-ragu (4,8 %), dan tidak tahu (5,3 %). ***
Sumber: Pikiran Rakyat