[PORTAL-ISLAM] Gelombang pengunduran diri kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta terus terjadi jelang putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI. Mereka menyatakan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Surat pengunduran diri sudah diterima pengurus partai banteng setempat, 18 Februari lalu, lewat empat buah bukti terima, dan ditandatangani penerima atas nama Ika. R. Artinya, pengunduran diri dilakukan setelah pemungutan suara Pilkada DKI 2017 digelar, 15 Februari.
Adapun belasan orang yang mundur, sebagaimana salinan dokumen tanda terima DPP PDIP, adalah:
1. Wakil Ketua DPC PDIP Jakbar Madsuni.
2. Pengurus PAC PDIP Taman Sari atas nama Suwandi, Ahmad Tauhid, dan Khoe Hoen Gjoe.
3. Pengurus Ranting PDIP Wijaya Kusuma atas nama Wahyudi S, Maryanto, dan Aan.
4. Pengurus Ranting PDIP Keagungan atas nama Agung DK, Oeng Jan Nie, Ahim bin Samsuri, Djoni Lia, Abdul Hoir Tahja, dan Upai Supardi.
menanggapi Ketua Bappilu PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono menepis adanya pengunduran diri massal kader di internal partainya. Jika pun ada, dia menganggap bukti tanda terima surat pengunduran diri tersebut sengaja dibuat pihak tak bertanggung jawab untuk menyudutkan PDIP.
"Itu palsu, kan bisa saja, zaman sekaran apapun bisa," katanya di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017.
Dia meyakinkan, pengunduran diri terjadi ketika Ahok ditetapkan sebagai calon gubernur oleh partai sekitar medio Oktober tahun lalu. Ketika itu juga Gembong memastikan partai telah memecat kader yang tidak tunduk terhadap keputusan partai, tanpa harus mengundurkan diri.
"Jadi itu sudah lama, bukan baru-baru ini apalagi setelah hasil hitung cepat, saya bisa pastikan itu. Justru setelah adanya penetapan dari ketua partai tidak satu pun kader yang mengundurkan diri," terang Gembong.
Senada dengan Gembong, hal itu juga ditepis oleh Anggota DPD PDIP, Merry Hotma. Ia mengungkap, kabar yang beredar terkait pengunduran diri beberapa anggota PDI P itu 'hoax'.
"Itu kabar hoax," kata Merry saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 24 Februari 2017.
Ia mengungkap, nama-nama yang disebut salah satunya Madsuni, memang sudah lama mengundurkan diri sebelum Pilkada. Bahkan, sebelum penetapan.
"Nama-nama seperti Suhada, mantan PAC Ranto, dan sebagainya sudah lama mengundurkan diri sebelum pilkada," terang dia.
Dukung Anies-Sandi
Sementara itu pasangan Anies-Sandi justru meraup banyak dukungan. Adapun DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Jakarta Barat (Jakbar) menyatakan dukungannya kepada pasangan itu. Tak hanya itu, mereka juga meminta agar DPD PAN se-Jakarta dan DPW PAN DKI Jakarta untuk segera menggelar deklarasi dukungan kepada paslon no 3 tersebut.
Ketua DPD PAN Jakbar, Husein mengatakan, pihaknya adalah DPD PAN pertama di Jakarta yang menyatakan dukungannya kepada Anies-Sandi. Hal itu dilakukan atas desakan dari arus bawah agar PAN mendukung Anies-Sandi.
"Kami menyuarakan apa yang ada di grassroot," ujarnya saat deklarasi dukungan di kawasan Kebon Jeruk, Kamis, 23 Februari 2017.
Husein yang juga Sekretaris DPW PAN DKI Jakarta itu menyebut, Jakarta Barat mengambil inisiatif pertama untuk menyatakan dukungannya. Dia ingin agar langkahnya tersebut juga ditiru oleh DPC dan DPD PAN se-Jakarta.
"Kami juga ingin DPD lain segera mungkin menyatakan dukungan," ujar dia.
Husein meminta kepada DPW PAN DKI Jakarta untuk segera melakukan deklarasi.
“PAN yang lahir dari era reformasi itu merasa memiliki pandangan yang sama dengan Anies-Sandi. Sehingga para kader PAN di Jakarta Barat ingin agar memiliki gubernur baru yang memiliki akhlak dan tutur kata yang baik”.
Selain itu, sejumlah masyarakat Manado yang berdomisili di Jakarta mendeklarasikan dukunganya kepada pasangan Anies-Sandi di Posko Pemenangan Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Februari 2017 malam. Mereka menilai, Anies-Sandi dinilai sebagai sosok pemimpin yang mampu memanusiakan manusia.
Ketua Komunitas Manado di Jakarta, Dewi S.M Dewi SM Sigar, mengatakan deklarasi dukungan kepada pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 ini merupakan kesadaran warga Jakarta asal Manado lantaran memiliki pandangan yang sama terhadap Anies-Sandi termasuk dengan program-programnya.
"Anies dengan keahlianya di pendidikan dan pencetus sekolah menengah gratis saat menjadi Menteri sangat membantu kehidupan kami. Sandi sosok pengusaha dengan pengalamannya diyakini mampu mendongkrak ekonomi warga," kata Dewi S.M Sigar di lokasi, Kamis, 23 Februari 2017.
Dewi menjelaskan, kepemimpinan Ahok di Jakarta sangat menakutkan. Khususnya dalam menangani manusia di pemukiman kumuh. Dia menilai, tidak ada satu orang pun yang menginginkan tinggal di rumah kumuh dan padat di Jakarta.
Sehingga, kata dia, pemukiman-pemukiman kumuh yang dibiarkan oleh pemerintah sejak lama hingga ada kehidupan, sangat tidak manusiawi bila langsung digusur tanpa diperhatikan masa depan kehidupannya.
"Dipindahkan ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) tanpa diberikan kepastian ekonomi. Akhirnya banyak yang tidak bisa bayar sewa," ungkap ibu mewakili ribuan warga Manado di Jakarta.
Ketua bidang logistik Tim Pemenangan Anies-Sandi, Husni Thamrin mengatakan, dukungan demi dukungan yang datang kepada Anies-Sandi tentunya sangat berpengaruh terhadap semangat tim pemenangan. Dia pun meminta kepada warga Manado untuk bersama-sama mengawal Pilkada DKI yang bersih, damai dan jujur.
"Sampaikan kepada lingkungan keluarga, tetangga, kantor, dan lainya untuk memilih Anies-Sandi sebagai Gubernur dan wakil gubernur yang benar," pungkasnya.