[PORTAL-ISLAM] Aura kalah terpancar dari raut muka Ahok-Djarot. Mereka kebanyakan bengong. Tatapan kosong. Hilang antusiasme. Mereka hebat. Dengan segudang masalah Ahok, plus naiknya elektabilitas Anies Sandi, mereka masih bisa survive. Ikut debat terakhir. Tidak tepar kena stroke.
Ahok bilang, "Guna menaikan kepercayaan diri pada anak dengan gesek ATM."
Saya nggak ngerti apa maksud si Ahok. Mungkin, Ahoker macam Emmy Hafids bisa menjelaskan maksud idolanya itu.
Sylvi memberi pernyataan dengan format tanya. Soal ada berapa penyandang cacat bekerja di Balaikota dan BUMD. Indirectly, dia mau bilang, jumlahnya nggak signifikan. Ahok berusaha mematahkan tudingan Sylvi. Dengan ngenyek, tentunya, as usual. Ahok cerita soal 1 penyandang cacat yang dipindahkan ke Kominfo, tentang dia beliin kursi roda. Hanya satu orang, di antara 72 ribu orang PNS di Jakarta. Itu prestasi dan perhatian Ahok terhadap invalid people.
Debat terakhir adalah duel antara paslon 1 vs 2. Sylvi tanya Ahok soal bagaimana mungkin Ahok bisa melindungi perempuan saat terbukti mencaci maki seorang ibu. Video caci-maki viral.
Ahok jawab itu fitnah. Ahok nuding paslon nomor 1 & 3 membentuk opini. Agus mengkonter dengan mengingatkan video yang viral. Jarot mencoba bantu Ahok. Dia bicara soal korupsi. Nggak nyambung Rot. Kok pertanyaan soal verbal abuse dijawab tentang korupsi.
Paslon Agus-Sylvi menyerang pribadi Anies soal konsistensi. Motif mereka jelas. Ingin bilang Anies inkonsisten. Sandi menjernihkan serangan Agus. Sandi cerita bahwa dia yang meminta (setengah maksa) Anies untuk duet di pilgub.
Di antara tiga paslon, Anies-Sandi tidak pernah serang paslon lain. Agus-Silvy agresif malam ini. Serang paslon 2 & 3. Ahok-Djarot pun menyerang Sylvi dan paslon 3. Brutal.
Di sesi terakhir, semua paslon diminta memberikan opininya mengenai sisi positif rival. Di sini sesi paling penting untuk mengetahui karakter diri dan kualitas kebaikan pribadi semua kandidat.
Djarot bukannya melakukan apa yang diminta, sebaliknya masih nyerang paslon 1 & 3. Dia bilang paslon 1 terlalu pede menyatakan sesuatu tanpa dasar. Sedangkan paslon 3, dicibir pandai bikin opini.
Watak pribadi Paslon 2 jelas keji. Agresif dan ofensif. Ambisius tak terkira.
Agus mencoba tampil bijak. Dia bilang Ahok lugas tapi kasar. Lalu Agus menonjolkan diri dengan berusaha tegas tapi nggak beringas. Nggak seperti Ahok. Anies dikatakan pandai ngomong, tapi Agus mempertanyakan integritas dan konsistensi Paslon 3.
Agus nyaris sempurna ikuti arahan acara. Tapi pujian sisi positif rival hanya basa basi. Agus tetap serang paslon 2 & 3.
Anies paling simpatik. Dia nyatakan pilgub ini bukan soal pribadi Sandi, Ahok, Agus, Sylvi, Djarot. Tapi soal rakyat, soal Jakarta. Keunggulan karakter Anies dan Sandi sudah tampak sejak acara dibuka. Bila Ahok cuma sebut peran istrinya dan istri Djarot, Anies mengucap salam untuk Vero, Anisa Pohan, istri dan ibunda Sandiaga, lalu ibu dan istri Anies.
Saya kira, debat final ini juga dimenangkan Paslon Anies-Sandi. Jadi, seluruh rangkai debat, 1-3 dimenangkan oleh Paslon Nomor 3. Feeling saya mengatakan Paslon Anies-Sandi bakal menang pilgub 1 putaran. Semoga.