[PORTAL-ISLAM] Terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) awalnya sesumbar akan memproses hukum Ketua Umum MUI yang juga Rais Aam NU KH. Ma'ruf Amin yang menjadi saksi ahli pada kelanjutan sidang penistaan agama pada Selasa (31/1) kemarin.
"Ahok Akan Proses Secara Hukum Ketua MUI yang Bantah Terima Telepon dari SBY"
Demikian judul berita yang ditulis Kompas pada Selasa kemarin.
[Kutipan]
Ahok mengatakan, pengacaranya memiliki bukti tentang adanya telepon dari SBY kepada Ma'ruf agar Ma'ruf bertemu dengan Agus-Sylviana.
Namun, Ma'ruf membantah adanya telepon itu.
"Saya berterima kasih, saudara saksi (KH Ma'ruf Amin -red) ngotot di depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki data yang sangat lengkap," kata Ahok dalam persidangan itu.
Ahok mengatakan, Ma'ruf tidak pantas menjadi saksi karena tidak obyektif. Ma'ruf dinilai mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada DKI 2017. Ahok sendiri merupakan salah satu calon pada Pilkada DKI. Ia berpasangan dengan wakilnya saat ini, yaitu Djarot Saiful Hidayat.
Ahok mengatakan, Ma'ruf sudah mempermainkan haknya.
"Percayalah, sebagai penutup, kalau Anda menzalimi saya, yang Anda lawan adalah Tuhan yang Mahakuasa, Maha Esa. Saya akan buktikan satu per satu dipermalukan. Terima kasih," ujar Ahok.
Link: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/31/17273531/ahok.akan.laporkan.ketua.mui.yang.bantah.terima.telepon.dari.sby
PERNYATAAN AHOK INI SONTAK MENUAI KECAMAN LUAS DARI UMAT ISLAM khusunya warga NU.
Bahkan Ketua Umum GP Ansor Yaqut C Qoumas siap mendatangkan kader Ansor di seluruh Indonesia ke Jakarta untuk membela kehormatan KH Ma'ruf Amin.
Kecaman dari umat Islam ini sepertinya membuat AHOK langsung mengkeret.
Kompas hari ini (Rabu) kembali memberitakan dengan judul:
"Kata Ahok, Telepon Antara SBY-Ketua MUI Diketahui dari Media"
[Kutipan]
Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui perihal percakapan telepon antara Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin dengan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ahok yang juga terdakwa kasus dugaan penodaan agama itu mengaku, tim kuasa hukumnya yang mengetahui informasi tersebut. Menurut Ahok, informasi telepon antara SBY dan Ma'ruf diketahui tim kuasa hukumnya dari pemberitaan di media.
"Itu bukan saya (yang bicara), kan pengacara yang ngomong. Itu kayaknya sudah ada di Tempo," kata Ahok, di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017).
"Saya enggak tahu, itu pengacara yang ngomong bukan saya lho. Tanya pengacara saja," kata Ahok.
Link: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/01/13301991/kata.ahok.telepon.antara.sby-ketua.mui.diketahui.dari.media
SEKARANG COBA BANDINGKAN
Omongan Ahok 1 (Selasa):
"Saya berterima kasih, saudara saksi (KH Ma'ruf Amin -red) ngotot di depan hakim bahwa saksi tidak berbohong, kami akan proses secara hukum saksi untuk membuktikan bahwa kami memiliki data yang sangat lengkap."
Omongan Ahok 2 (Rabu):
"Itu bukan saya (yang bicara), kan pengacara yang ngomong. Itu kayaknya sudah ada di Tempo, Saya enggak tahu, itu pengacara yang ngomong bukan saya lho. Tanya pengacara saja."
PERNYATAAN PERTAMA: ITU ASLINYA AHOK, MAIN HANTAM, GAK PEDULI YANG DIHADAPI SEORANG ULAMA YANG MERUPAKAN KETUA UMUM MUI DAN RAIS AAM NU.
PERNYATAAN KEDUA: ITU GAYA NGELES AHOK setelah terpojok.