[PORTAL-ISLAM] Bukan ada tulisan di bendera itu yang jadi masalah baginya. Buktinya ada juga bendera lain yang ditulisi dan digambar, bahkan dicoret-coret dan diinjak-injak. Kenapa dia tidak marah?
Yang jadi masalah baginya adalah kalimat thayyibah (kalimat tauhid) yang dituliskan itu. Darahnya panas, tensinya naik dan kemarahannya memuncak melihat kalimat itu. Dia tidak tahu atau tidak yakin bahwa kalimat itu yang akan menyelamatkannya nanti.
Sayang sekali, dia seorang muslim tapi memerangi kalimat (لا إله إلا الله).
-Ust. Zulfi Akmal, Kairo-
***
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.”
(HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla pada hari Kiamat akan menyelamatkan seseorang dari umatku di hadapan seluruh makhluk. Maka dibentangkan kepadanya 99 catatan (dosa yang dilakukan), tiap satu catatan seperti jarak mata memandang.
Kemudian Allah Azza wa Jalla berkata, “Apakah ada sesuatu yang kamu ingkari dari catatan ini? Apakah para malaikat penjaga dan pencatat berbuat zhalim kepadamu?” Ia menjawab, “Tidak, wahai Rabb-ku”
Allah Azza wa Jalla berkata, “Apakah engkau punya alasan?” Ia menjawab, “Tidak, wahai Rabb-ku”
Allah Azza wa Jalla berkata, “Benar. Sungguh, engkau memiliki kebaikan di sisi Kami, dan engkau tidak akan dizhalimi pada hari ini.”
Maka dikeluarkanlah bithaqah (sebuah kartu) bertuliskan:
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA RASUULUHU
Lalu Allah Azza wa Jalla berkata, “Datangkanlah timbangan amalmu.” Ia menjawab, “Bagaimana bisa kartu ini ditimbang dengan catatan-catatan dosa tersebut (dosa yang sangat banyak)”. Allah Azza wa Jalla berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan dizhalimi.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lalu catatan-catatan (amal) itu diletakkan di salah satu sisi daun neraca dan bithaqah (kartu bertuliskan Tauhid) di daun neraca lainnya, maka catatan-catatan (yang berisi dosa) itu melayang (ringan) dan bithaqah yang lebih berat (sehingga dia selamat), maka tidak ada sesuatu yang lebih berat dibandingkan Nama Allah Azza wa Jalla.”
Hadits Shahih: Riwayat at-Tirmidzi (no. 2639), Ibnu Majah (no. 4300), al-Hakim (I/6, 529), Ahmad (II/213), dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah (no. 135).