[PORTAL-ISLAM] Matanya menerawang menembus jauh ke masa silam. Ketika ia masih berkubang dalam kesia-siaan dan belum bertobat.
Aku terkesiap. Sama sekali tak menduga mantan preman itu menyebut nama si Leher Beton. Kupikir Jalaluddin Rumi atau Syaichu Al Muttasyadiqin.
"Masa laluku tak lebih kelam dari masa lalu Tyson. Jika Tyson Kelas Berat, aku dulu hanya penjahat Kelas Bulu. Aku sungguh tak sebiadab dia. Ia tak hanya buas di atas ring, hingga disemati julukan "The Baddest Man on Earth", manusia berperangai terburuk di muka bumi. Dan... meski aku bukan orang baik-baik... tapi aku tak pernah memperkosa orang".
"Lalu di mana inspirasinya?" tanyaku penasaran.
Ia menarik nafas dalam-dalam lalu berkata lirih, "Karena Mike Tyson telah menemukan "jalan kembali..." Raut wajahnya seperti matahari menjelang tenggelam.
"Dia telah kembali..." ia mengulang sambil mengusap-usap tatto di lengannya, sisa rekam jejak masa lalunya. "Si "Bedebah" itu membuatku malu kepada diriku sendiri...Tyson seakan menatap wajahku dan berteriak, "Hei Bung... aku telah menemukan Tuhan. Apakah engkau belum... ?" Ia menggeleng-gelengkan kepala menertawai dirinya sendiri...
Kami berdua terdiam. Membiarkan suara bersahut-sahutan dalam benak.
“Bung... aku tak terlalu takjub dengan mereka yang mengenal Tuhan sejak kecil” ia menyambung lirih, “Itu given. Mereka adalah orang-orang beruntung. Tapi ketika makhluk seperti Mike Tyson menemukan Tuhan... itu seperti sebuah godam yang dihentakkan di depan kesadaranku. Bayangkan... seorang Mike Tyson saja mencari dan memperoleh hidayah... betapa lucunya jika aku malah menjauhi, melecehkan bahkan memusuhiNya...”
__
dari fb Joko Santoso Handipaningrat