[PORTAL-ISLAM] Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne edisi Selasa (17/1/2017) mengangkat tema "HOAX VS KEBEBASAN BERPENDAPAT".
Salah seorang nara sumber adalah pegiat media sosial senior pak Nukman Luthfie (@nukman) yang tampil berani "SEMPROT" Dewan Pers atas ketidakadilan perlakuan.
Pak Nukman bicara mengomentari dari Dewan Pers dan Menkominfo.
"Media Mainstream juga pembuat HOAX," tegas Nukman.
"Saya kasih contah... (Kantor Berita) ANTARA membuat berita 'Jokowi Pemimpin Terbaik Asia Australia 2016'... dan itu dikutip semua media mainstream. Padahal Bloomberg tidak pernah bilang begitu. Apa tindakan Dewan Pers? Gak ada. Itu contoh. Contohnya banyak sekali. Artinya.. media mainstream itu tidak suci dari kesalahan."
"Akibatnya apa? Akibatnya media-media non mainstream cari sendiri (berita yang benar) bahkan sampai wawancara sendiri reporternya Bloomberg. Dewan Pers mana suaranya (atas HOAX media mainstream)? Gak Ada."
"Saya sangat kecewa dengan Dewan Pers."
Karni Ilyas: "Kalau media mainstream salah dia boleh meralat, boleh memberikan Hak Jawab..."
Nukman: "Mana ralatnya dari ANTARA? Mana ralatnya dari media-media yang mengutip ANTARA? Mana suara Dewan Pers? Gak Ada."
Nukman: "Jadi ketika publik dikejar-kejar dengan UU ITE terkait HOAX, media mainstream tidak ada tindakan apa-apa."
Nukman: "Saya jadi bingung. Kepada publik begitu kejam, kepada media mainstream disayang-sayang."
[Video1 - singkat]
Media Mainstream yg memposisikan sbg media suci juga membuat Hoax, sementara publik dikejar-kejar UU-ITE !! #ILCHoaxVSKebebasanBerpendapat pic.twitter.com/gIqPuwMTWK— spardaxyz (@spardaxyz) 18 Januari 2017
[video2 - lengkap]