"silahkan bully" Bung FH ! tapi mohon Pak Menteri jangan kelewat BaPer ya... :)
terkait dengan cuitan Bung FH, saya bisa mengerti & memahami kalau saudara-saudara TKI (khususnya TKW) merasa tidak nyaman dengan frase kalimat "mengemis menjadi babu".
kalimat itu berasa "merendahkan" karena penekanan pada kalimat "mengemis" !
Ya, silahkan saudara-saudara yang di posisi itu ( TKI ;TKW )untuk mengeluarkan unek-unek & aspirasinya. hanya saja...
HANYA SAJA, kalau dipahami lebih jauh... sebetulnya cuitan Bung FH itu JUSTRU adalah dalam kerangka MEMBELA (secara tidak langsung ) saudara-saudara TKW, karena inti maksudnya adalah soal maraknya Pekerja Asing "kasar" di Indonesia. tapi ya sudahlah... sensitivitas terhadap istilah "mengemis" dan "babu", rupanya luput dari pencermatan Bung FH :)
NAH... kembali pada pernyataan saya di atas, "silahkan" (bagi yang terkait) untuk membully Bung FH, 'toh bagi ybs. adalah hal biasa... TAPI.....
TAPI yang menurut saya aneh, adalah cuitan balik (balasan) dari Pak Menteri Muhammad Hanief Dakhiri, YANG JUSTRU TIDAK FOKUS terkait DENGAN JABATAN dan AMANAH YANG DI EMBANNYA!
alih-alih menjelaskan tentang penanganan pekerja asing yang masuk di Indonesia dan Kebijakan tentang TKI Luar Negeri... tapi kok malah MEMANFAATKAN sensitivitas perasaan dari saudara-saudara TKW untuk meng-KICK balik Bung FH.
cuitan Kang MHD yang lebih fokus ke soal BABU, sama sekali tidak mencerminkan posisinya sebagai pejabat negara yang digaji oleh rakyat untuk menangani ketenagakerjaan!
ADALAH FAKTA, bahwa ada lonjakan jumlah pekerja asing illegal untuk jenis pekerjaan kasar... yang itu BELUM tertangani dengan baik...[ note : ini bukan domain mutlak Menaker.. melainkan ada juga IMIGRASI, POLRI, dan instansi terkait lainnya ].
JADI, untuk konteks ketatanegaraan dan kepemerintahan, saya berharap Pak Menteri tidak perlu kelewat Baper... jawab cuitan Bung FH dengan pernyataan bijak bahwa Kang MHD tidak tinggal diam.... sudah melakukan langkah-langkah strategis. JANGAN turut memperparah kekisruhan rivalitas di medsos dengan memanfaatkan sentimen dan sensitivitas publik!
Kang MHD ingat khan ?! dulu pernah sampai lompat pagar untuk sidak tempat penampungan TKW yang tidak manusiawi... NAH, sempat kepikir gak ? sekarang, saat ini di mana itu saudara-saudara (calon) TKI yang waktu itu disidak ? apakah nasib mereka lebih baik pasca disidak?!
Terus... Apa Kang MHD sudah memastikan bahwa saudara-saudara TKI yang pulang di Bandara Soekarno-Hatta SUDAH AMAN dari pemerasan Mafia Spesialis TKI yang pada faktanya BANYAK MELIBATKAN OKNUM BANDARA ????!!! sidak jangan sekali.... kalau perlu setiap Minggu.... ! saya miris, baca penurutan saudara-saudara TKW yang diperas... diturunkan di tengah jalan tol... dibuang di tengah hutan.... bahkan hingga dirampok ! naudzubillah....
Fokus saja, Kang MHD... selama diniatkan untuk kebaikan ummat, yakin Allah SWT akan kasih pertolongan :)
"silahkan bully" Bung FH ! tapi mohon Pak Menteri jangan kelewat BaPer ya... :) terkait dengan cuitan Bung FH, saya...
Dikirim oleh Tara Palasara pada 24 Januari 2017