[portalpiyungan.co] Sebanyak 39 orang dinyatakan tewas dan 70 lainnya luka-luka akibat serangan teroris memberondong secara brutal dengan senjata otomatis AK-47, yang memuntahkan 120 tembakan ke arah para tamu di sebuah club malam, Reina Nightclub di daerah Ortakoy, Istanbul, Turki, pasca malam pergantian tahun, 1 Januari 2017, sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Pada saat kejadian berlangsung, ada sekitar 700 orang berada di kawasan tersebut. Sebagian masyarakat melompat dari jembatan Boshporus yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk menyelamatkan diri.
Kelompok teroris ISIS, pada Senin (2/1/2016), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam pernyataan yang disebar di media sosial, ISIS mengatakan bahwa sala satu "tentara kekhalifahan" telah melancarkan serangan di klub malam Reina, di tepi selat Bosphorus pada Minggu dini hari (1/1/2016).
ISIS dalam pernyataan itu mengatakan serangan dilancarkan karena Turki telah menjadi pelayan negara-negara Kristen. ISIS mengatakan serangan itu adalah bentuk balasan atas intervensi Turki di Suriah.
Kenapa ISIS menjadikan Turki sebagai target serangan mereka? Dan bukan Israel? atau Iran yang turut menerjunkan milisi Syiah membantu Assad membantai warga Suriah?
Kenapa Turki? Bukan Israel atau Iran?
Berikut analisa Pengamat internasional Hasmi Bakhtiar yang disampaikan di akun twitternya @hasmi_bakhtiar (3/1/2017) :
(1) Ini salah satu tujuan penyerangan di Turky. Ngancurin ekonomi terutama sektor pariwisata.
(2) Kesaksian cewek dalam nightclub di Istanbul: dua orang masuk meneriakkan Allahuakbar dan kemudian menembak para pengunjung. Sungguh biadab!
(3) Turky udah "bener" jadi target ISIS, artinya dia (Turki yang dipimpin Erdogan) di jalan yang benar.
(4) Israel dan Iran yang jadi setan di kawasan aman dari ISIS? Yah karena mereka bertiga "millah wahidah". (satu kubu)
(5) ISIS dan Kurdi walau idiologi dan tujuan mereka berbeda tapi sepakat dalam memusuhi Turky, di sini juga kesepakatan ISIS dengan Barat.
(6) ISIS bukan ga tau mereka cuma dijadiin alat oleh Barat, tapi ISIS juga butuh eksis dan dana. Sepakatlah mereka.
(7) Pemikiran ISIS ini mau dikaji dari sisi mana saja pasti salah. Dari sisi "naqli" (dalil Al-Quran Hadits) mereka pendosa dari sisi "aqli" mereka jahil.
(8) Tapi ini PR buat para pemimpin, ketidakadilan dan kedzaliman akan melahirkan radikalisme. Solusinya hanya keadilan dan kesejahteraan.
(9) Tanpa ilmu dan akhlak maka jihad hanya sebagai ajang penghancuran nama Islam dan teror bagi masyarakat.
(10) Dan yang lebih berbahaya dari itu semua adalah akan menjauhkan pelakunya dari nilai kemanusiaan. Ini yang terjadi di kalangan pengikut ISIS.
(11) Sulit dibayangkan di tengah masyarakat kita ada orang2 tanpa nilai kemanusiaan. Menghalalkan darah, harta & kehormatan beralasan kebodohan.
(12) Agama sebagai pembeda antara manusia dengan iblis. Itu sebabnya akan sangat mengerikan jika bodoh dalam beragama.