[PORTAL-ISLAM] PALEMBANG - Kasus berkibarnya bendera negara asing Republik Rakyat Cina (RRC) kembali terulang. Kali ini pengibaran bendera negara tirai bambu tersebut terlihat berkibar di sebuah dermaga yang terletak di tepi sungai Musi, Mariana, Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).
Ada dua bendera RRC yang dikibarkan di lokasi area PT Asri Gita Prasarana itu. Satu di halaman kantor bersebelahan dengan bendera Merah Putih dan satu lagi di ujung dermaga pelabuhan perusahaan yang berada di tepi sungai Musi.
Bendera itu akhirnya diturunkan, setelah warga melaporkan ke pihak Babinsa.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 044/ Gapo Mayor Inf Aris Barunawan menjelaskan, pada Jumat kemarin, Babinsa Serka A Roni dari Koramil 401-07/ Mariana mendapat informasi dari warga ada bendera RRC berkibar di perusahaan PT Asri Gita Prasarana. Babinsa langsung melapor ke Danramil dan meneruskan laporan ke Komandan Kodim (Dandim) Musi Banyuasin (Muba).
Menurut keterangan pihak perusahaan tersebut, pihaknya mempunyai kerjasama dengan pemerintah RRC.
"Namun itu kan ada ketentuannya mengibarkan bendera lain. Setelah mereka menyadari, mereka pun mau menurunkannya. Jadi yang menurunkannya Satpam perusahaan tersebut," kata Kapenrem Aris Barunawan. (Republika/Sriwijaya Post)
***
Kabar berkibarnya bendera China ini sempat heboh di sosial media, terlebih publik juga baru dihebohkan dengan penangkapan seorang pembawa bendera merah putih bertuliskan arab/Tauhid.
Sontak netizen mengomentari berkibarnya bendera China, apakah akan juga ditindak oleh aparat? Atau cukup diturunkan, minta maaf, lalu urusan selesai?
"Paling minta maaf selesai, beda dgn bendera merah putih yg ada tulisan arabnya... kejer teruss!" komen netizen @harrsanz.
"Kok (pemerintah/polisi) nggak pada panik ya? Beda kalau bendera merah putih ada tulisan arabnya pada panik. Bingung liatnya," cuit akun @Ella1310.
"Polri harus jeli, jangan hanya kejar rakyat sendiri," ujar @rahmatwungkul.
