[portalpiyungan.co] Bana Alabed, gaqdis cilik Aleppo yang mendunia karena laporan-laporan faktualnya mengenai kondisi di Suriah kembali mencuri perhatian dunia setelah diwawancara oleh Hadi Abdullah, seorang jurnalis yang menemuinya sesaat setelah bis yang membawa warga sipil dari Timur Aleppo sampai di distrik Rashideen sebelah Barat Aleppo, kemarin 19 Desember 2016.
Bana yang baru berusia 7 tahun terpaksa meninggalkan rumahnya di Aleppo Timur setelah rumahnya dibom pasca Bana mengunggah penderitaan warga Aleppo melalui media sosial twitter melalui akun @AlabedBana.
Laporan jurnalis Hadi Abdullah mengenai kedatangan pengungsi dari Aleppo Timur ke distrik Rashideen juga dimuat oleh Aljazeera.
Berikut kutipan wawancara Hadi dengan Bana Alabed yang diunggah melalui akun twitter @HadiAlabdallah.
Hadi: Alhamdulillah, akhirnya kamu sampai dengan selamat, Bana.
Bana: Alhamdulillah, syukran.
Hadi: Katakan apa yang terjadi! Katakan pada saya apa yang terjadi di Aleppo dan apa yang terjadi sesudahnya.
Bana: Rumah kami dibom. Kami keluar dari reruntuhan dengan selamat, Alhamdulillah. Kami pergi ke sebuah tempat, kami sangat menderita karena serangan brutal ke Aleppo. Kami sangat-sangat menderita.
Hadi: Setelah rumahmu dibom, kamu pindah ke mana?
Bana: Kami pindah ke distrik Sukari. Rumah di sana dibom juga. Ayah saya terluka saat itu. Kami pindah lagi ke rumah lain. Lalu kami pindah ke sini.
Hadi: Jadi saat kemarin kamu naik bis ke sini, apa yang terjadi?
Bana: Kami tidak makan dan melakukan apapun. Saya melihat pengeboman di mana-mana. Kami juga melihat pesawat tempur yan terbang mnelintas,
Hadi: Alhamdulillah kamu selamat sayang. Apa yang ingin kamu sampaikan kepada semua orang? Ada banyak orang yang menjadi memfollowmu dan mencintaimu. Apa yang ingin kamu sampaikan kepada mereka?
Bana: Saya ingin menyampaikan kepada mereka bahwa saya sangat berterimakasih kepada mereka dan saya sangat berterimakasih kepada semua anak di Aleppo.
Hadi: Apa kamu ingin menyampaikan sesuatu dalam Bahasa Inggtis kepada orang-orang ini?
Bana: Saya akan menyampaikan dalam bahasa Inggris pesan anak-anak di Aleppo dan untuk menolong mereka dari serangan brutal militer karena mereka sekarat. Mengapa mereka harus mati? Karena mereka akan mencuri tanah kami dan kami harus meninggalkan Aleppo. Aleppo adalah tanah saya. Sekolah saya ada di sana. Rumah saya ada di sana. Taman bermain saya ada di sana. Suatu hari, saya akan kembali ke Aleppo. Kami akan bisa mengatsinya suatu hari nanti.
Hadi: Nak, Insya Allah kamu akan kembali.
An Interview with the famous Syrian Little girl from Aleppo : Bana Alabed @AlabedBana— هادي العبدالله Hadi (@HadiAlabdallah) December 19, 2016
Made By:Hadi Abdullah
YouTube: https://t.co/POoOQ3qyMs pic.twitter.com/zR2uZIQ5Qu