Syam, Ujian Iman di Akhir Zaman


"Syam, Ujian Iman di Akhir Zaman"

By: Ust. Nandang Burhanudin

(1) Siapapun yang memiliki iman, pasti merasakan sayatan atas kemanusiaan. Cukup hanya perlu menjadi manusia, kita tak akan terkecoh atas tragedi kebengisan penguasa pada rakyatnya.

(2) Di sisi lain. Ada pihak-pihak yang terus melontarkan tuduhan. Ada yang mengumbar dalil haramnya melawan pemerintah yang sah. Ada juga yang mengarang cerita dusta soal kebaikan Assad dan keluarganya.

(3) Padahal, kita dihadapkan pada fakta: terjadi genosida terhadap Muslim Sunni Syiria di Aleppo dan sekitarnya. Mereka bertahun-tahun dikepung. Siapa pelakunya? Assad dan gengnya.

(4) Ada lagi yang menyalahkan, mirip perkataan munafiqun terhadap para sahabat. "Andai saja mereka mengikuti pendapat kami (untuk tidak melawan), mereka tidak akan dibunuhi."

(5) Lantas menyalahkan gerakan rakyat menuntut reformasi birokrasi dan pemerintahan. Menuntut supremasi hukum dan keadilan sosial. Kelompok Alawi Ba'ats Syiah yang minoritas, terlalu mengangkangi Syiria.

(6) Assad memang memenuhi desakan publik. Tapi yang ia lakukan malah referendum, dan membuka kedatangan pasukan Syiah Iran ke Syiria. Assad tidak membuka dialog. Tapi mengedepankan kekuasaan militer melawan rakyat sipil.

(7) Masihkah relevan kita berkutat soal sebab-sebab revolusi Syiria? Siapa saja tidak bisa memastikan. Masalahnya saling berkaitan satu sama lain. Ia tidak berdiri sendiri. Belum selesai masalah, tiba-tiba ISIS muncul entah keluar dari lubang yang mana.

(8) Jangan lupakan konspirasi Bernard Louis, yang menjadi pijakan Barat (Salibis Zionis), untuk menggambar ulang peta negara-negara Timur Tengah. Syiria dan Irak adalah target utamanya. Sebelum merambah Saudi dan Mesir.

(9) Fakta di lapangan. Teori Bernard Louis inilah yang sekarang berlangsung. Maka berharap kepada Barat untuk menyelesaikan konflik Syiria, tak ubahnya berharap ikan bertanduk kambing.


(10) Fakta selanjutnya adalah kelemahan Muslim Sunni. Jangan lupakan kesalahan Raja Abdullah di Saudi dan penguasa Teluk yang ketakutan dengan pergantian rezim Mubarak di Mesir. (Lalu mereka bersekongkol mengkudeta Mursi -red)

(11) Fakta selanjutnya, Turki dan Qatar yang sejak awal terdepan berjuang menyelamatkan para pengungsi Syiria. Di saat dunia Barat dan Muslim munafiq sibuk beretorika. Di sisi lain, Mesir malah pro Assad di era AsSisi.

(12) Kini, tragedi kemanusiaan di Syiria sudah memasuki tahun ke 7. Presiden AS dan beberapa pemimpin lainnya berganti. Sementara Assad masih utuh dan terus membunuhi rakyatnya atas nama perang melawan teroris.

(13) Fakta: Assad dibackup ratusan ribu milisi Syiah dan tentara bayaran berdatangan. 90 % perwira Syiria adalah Syiah Alawi. Belum lagi backup senjata canggih Rusia tak putus. Rusia dan China malah paling getol mendukung Assad di PBB.

(14) Sementara perlawanan Sunni berhasil dilumpuhkan. Sebabnya, perpecahan di kalangan koalisi negara Sunni. Pasukan perlawanan yang disusupi pro Assad. AS dan Barat sejak awal tidak ingin rezim Assad dikuasai anti Israel.

(15) Syiria dan Aleppo adalah ujian iman di penghujung zaman. Kita hanya dituntut empati dan tidak salah bersikap. Jadilah manusia! Jika masih tak terusik dengan pembantaian manusia tak berdosa, yakinlah bukan manusia!


Baca juga :