Seram!!! Nih Bahaya Bakteri di Cabai yang Dibawa Petani China


[portalpiyungan.co]  Ekspansi WNA ilegal asal China ke Indonesia sudah sampai ke pelosok desa. Di Bogor, empat warga Negeri Tirai Bambu itu ditangkap karena menjadi petani cabe secara ilegal. Kok bisa ya, dan parahnya lagi cabe-cabe itu ternyata mengandung bakteri berbahaya.

Berikut seperti dilansir Jawa Pos:

Kasus petani China (Tiongkok) di Desa Suka Damai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, masih berlanjut. Terungkap, benih cabai yang dibawa pakar pertanian asal Negeri Tirai Bambu itu mengandung bakteri berbahaya. Bakteri perusak tanaman itu bernama Erwinia Chrysanthemi. Bakteri itu belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.

Kamis (8/12), Badan Karantina Pertanian Indonesia memusnahkan benih dan tanaman cabai, bawang daun, serta sawi hijau yang ditanam petani Tiongkok di Instalasi Karantina Hewan Kantor Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Dr Antarjo Dikin, menyebut bakteri yang ditemukan itu menjadi media pembawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK). Bibit ini membahayakan produksi Nasional Petani Cabai Indonesia. Hal itu dikarenakan positif terdapat Bakteri Erwinia Chrysanthemi.

“Bakteri ini merupakan OPTK Golongan A1. Belum ada di Indonesia dan tidak dapat diberikan perlakuan apapun selain pemusnahan,” sebutnya kepada Radar Bogor (Jawa Pos Group), usai mengangkut ribuan pohon cabai di Sukamakmur, Kamis (08/12).

Dia menjelaskan, sedikitnya ada dua kilogram benih cabai, dan 5.000 batang tanaman cabai, serta satu kilogram benih bawang daun dan sawi hijau yang diangkut dari Bogor ke balai Tangerang.

Di sana, semua tanaman yang telah terkontaminasi itu dibakar dengan incinerator.

Bakteri Erwinia Chrysanthemi, menurutnya, dapat menimbulkan kerusakan atau kegagalan produksi hingga mencapai 70%. Mengacu pada data BPS, 2014, produksi cabai nasional sebesar 1,075 juta ton dan estimasi harga cabai hari ini Rp60.000. Sehingga potensi kerugian ekonomi produksi cabai dapat mencapai Rp45,1 triliun.

“Selain itu bakteri ini juga dapat menyerang dan menular pada tanaman-tanaman lain yang ada di Indonesia termasuk bawang,” jelasnya.

Temuan tim pengawasan dan penindakan Badan Karantina Pertanian itu atas kerjasama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Bogor, yang menangkap empat petani asal Tiongkok, 8 November lalu.

Di perbukitan Sukaraja, mereka menanam cabai dan sawi di lahan seluas empat hektar. Aktivitas itu melanggar Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011, tentang Keimigrasian, di antaranya terkait penyalahgunaan izin tinggal.

Atas kecurigaan terhadap aktivitas keempat WNA tersebut, pada 15 November 2016, tim dari Badan Karantina Pertanian segera berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas I Bogor.

Intitusi Pertanian ini meminta Imigrasi menahan benih cabai dan tanaman cabai yang terdapat di lahan pertanaman yang berlokasi di perbukitan (+500 mdpl) Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor itu. (rp1/yuz/JPG)

Sumber: JAWA POS

Yusril: Jangan Dianggap Sepele, Ini Subversif!

Prof Yusril Ihza Mahendra pun angkat bicara. Mantan Mensesneg ini meminta pemerintah tidak menganggap sepele, ini subversif.

"Perintahkan BIN selidiki motifnya & perintahkan polisi tegakkan hukum pada pelakunya. Amankan negara, lindungi rakyat," ujar Yusril melalui akun Twitter-nya, @Yusrilihza_Mhd, kemarin.

"Darimana impornya? Tentu dari negara yang melakukan infiltrasi dan subversi untuk melemahkan ekonomi negara kita," tambahnya.

Yusril mengingatkan, apa yang dilakukan warga China itu jangan dianggap sepele oleh negara. Dia menduga ini rangkaian subversif alias upaya menghancurkan bangsa Indonesia. Karenanya, kegiatan mencurigakan seperti itu harus diwaspadai dan ditangkal. Menurutnya, kegiatan itu dapat meruntuhkan ekonomi suatu negara Bayangkan, kalau cabe, bawang dan aneka sayuran kita musnah karena bakteri yang belum ada penangkalnya, negara pasti impor bahan-bahan tersebut. "Keselamatan negara harus diutamakan. Jaga kekuatan dan ketahanan nasional kita dari setiap bentuk infiltrasi," tegasnya.


Baca juga :