Selain Mengumpat "Otak Udang", Cuitan Produser MetroTV Juga Vulgar dan Penuh Kebencian pada FPI


[portalpiyungan.co] Gerakan BOIKOT METRO TV yang marak saat ini tidak hanya karena dinilai pemberitaan MetroTV sangat merugikan umat Islam, tapi juga dipicu oleh ulah salah seorang Produser MetroTV.

Melalui akun twitternya, seorang jurnalis dan juga produser Metro TV Janes Christin Simangunsong mengumpat publik yang mengkritik MetroTV dengan sebutan "otak udang".


Tentu amat sangat disayangkan, seorang jurnalis dan produser berita yang mestinya berpikir bebas dan terbuka, justru membuat statement ngawur seperti itu.

Netizen pun penasaran bagaimana bisa produser MetroTV gampang banget mengumpat publik yang tak sependapat dengan sebutan "otak udang".

Ternyata kemudian diketahui kicauan-kicauan Janes Christin Simangunsong di twitter bukan sekali itu yang kontroversial.

Beredar pula capture cuitan-cuitannya di masa lalu. Dan astaghfirullah, cuitan-cuitannya sangat vulgar, jorok, mesum, juga cuitan penuh ujaran kebencian (terhadap Islam dan FPI) dan jauh dari etika kesusilaan.

"Ni FPI perlu dikerasin juga. Bakar markasnya bisa kan. Gw bersedia jd relawan. Tp kita perlu keroyokan jg. Harus banyak. Biar pada ngaca."

"Jgn pd ngomongin FPI dong, gw kan anggota FPI = Front Pembela P****" (maaf sensor, alat kelamin laki-laki).

Publik jadi berpikir, seperti apakah kriteria MetroTV dalam merekrut calon jurnalis/produser. Tidakkah aktivitasnya di media sosial menjadi filter aspek atitude dalam proses rekrutmennya? Atau kah justru preferensi politik yang menjadi penentu pada proses rekrutmennya?

Setelah banyak mendapat soorotan netizen atas ulahnya itu, Janes Christin Simangunsong menggembok akun twitternya (@janes_cs). Bio di akunnya "Produser Metro TV" juga dihapus. Foto dirinya di ava juga diganti kosong. Dan terakhir yang bersangkutan menyatakan akan men deactive semua akun media sosialnya.


Apakah pihak MetroTV akan tetap mempertahankan Janes Christin Simangunsong sebagai produser MetroTV?

Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak manajemen MetroTV.


Baca juga :