Purnawirawan Jenderal TNI AD: NEGERI INI SEDANG DALAM PERIODE TERBURUK


NEGERI INI SEDANG DALAM PERIODE TERBURUK

Senin (26/12/2016) siang kemarin saya, suami dan pimpinan mafaza silaturahim kpd seorang purnawirawan jendral TNI AD yg blm lama pensiun. Sepanjang karirnya selalu menempati pos pos strategis. Namun saya tak berani membuka profile lengkap beliau, khawatir berdampak tdk baik pd diri dan keluarganya. Maklum, sekarang ini ungkapan kritis pd penguasa bisa dianggap makar.

Pak Jendral suka sekali melihat cara kerja para musyrif Alhikmah Bogor (pesantren tahfidz -red). Menurutnya, para musyrif (pengurus pesantren -red) ini masih begitu muda, namun sangat profesional dan memiliki ethos kerja yg tinggi. Beliau memperhatikan bagaimana para musyrif tahfidz ini melakukan rapat evaluasi dan briefing di malam hari. Semangat yg besar dan dedikasi yg tinggi pd Alqur'an yg bikin salut.

Kami diskusi hampir dua jam. Obrolan yg Memperluas wawasan dan membuka mata. Obrolan yg membuat dada ini bergemuruh. Sebenarnya saya lebih banyak menyimak, namun dari semua pembicaraan itu saya menyimpulkan bahwa negara kita dalam bahaya besar. Kita dan generasi kita dlm ancaman yg serius.

Ingin sekali menuliskan semua tema yg dibicarakan kemarin, namun tentu tak akan cukup tempat utk menuangkannya dlm sebuah status. Jd saya sekedar melepas unek unek saja.

Etnis non pribumi dan non Muslim itu tdk main main dalam upayanya menguasai negara ini. Dan cara mereka sangat licik. Ambisi mereka bertemu dgn mental pengelola negara yg rusak. Wakil rakyat yg tak memiliki harga diri bisa dg mudah dibungkam dg uang haram. Dan penegak hukum yg mengabdi pada kesenangan bisa dg mudah dibungkam dg uang sogokan.

Sahabatku, secara ekonomi, politik dan hukum kita tengah dijajah. Dan bukan isapan jempol kalau negeri yg kita cintai ini diambang penjajahan fisik. Kita dan anak2 keturunan kita bisa jadi budak di negeri sendiri. Negara ini sedang berada dalam periode terburuk.

Saya katakan bahwa harapan kami saat ini ada pada TNI. Namun ternyata TNI pun tidak satu suara. Mereka terbagi dlm dua kelompok: perwira yg bisa dibeli dg uang sogokan dan perwira yg cinta bangsanya. Jumlah perwira tinggi yg mau menjual bangsanya demi kesenangan dunia tidak sedikit. Sementara para perwira yg cinta negeri dan rakyatnya terpuruk dlm rekayasa jahat dan penghianatan.

Jadi saat ini, tak ada yg bisa kita harapkan dlm menyelamatkan negeri dan generasi keturunan kita selain kita harus bersatu. Kita harus kompak dan merapatkan barisan. Lakukanlah apa saja yg kita bisa. Lanjutkan boikot pd sara roti, sambut seruan utk kontribusi dlm pendirian 212 mart, bank 411 atau apa saja yg bisa membangkitkan ekonomi umat dan melemahkan kapitalis jahat. Hanya persatuan yg membuat kita akan bangkit dan kuat. Wacana utk mendirikan 212 mart telah menakutkan para si konglomerat hitam. Kita ini pasar potensial. Kekuatan kita besar. Jadi lah penentu permainan, bukan sebagai objek sasaran.

Sementara ini berjalan, didiklah anak2 kita menjadi generasi pejuang. Masukan ke lembaga2 pendidikan yg militan.

(Penuturan Astri Hamidah di laman fb-nya)

NEGERI INI SEDANG DALAM PERIODE TERBURUK Senin siang kemarin saya, suami dan pimpinan mafaza silaturahim kpd seorang...
Posted by Astri Hamidah on Monday, December 26, 2016

Baca juga :