[portalpiyungan.co] Pada tahun 2017 Indonesia akan mengimpor bahan bakar gas cair (LPG) dari Iran sebesar kurang lebih 500 ribu metrik ton. Sementara Iran akan membangun mobile powerplant di Indonesia sebesar kurang lebih 5.000 megawatt.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama Presiden Iran Hassan Rouhani, di Istana Sa'dabad, di Teheran, Rabu, 14 Desember 2016P, setelah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang energi yang dilakukan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri ESDM Iran.
"Dengan kerja sama energi ini maka efisiensi harga akan bisa dilakukan," kata Kepala Negara.
Selain itu, turut dibahas kedua pemimpin kemungkinan melakukan kerja sama pengelolaan dua ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. Sebelumnya pada bulan Agustus lalu, Pertamina dan National Iranian Oil Company (NIOC) telah menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan studi pendahuluan terhadap kedua lapangan minyak raksasa di Iran tersebut.
Pada kunjungan kali ini, Presiden Jokowi juga membawa serta dalam sebanyak 60 CEO dan pengusaha dari Indonesia.
"Mereka bergerak di berbagai bidang dan mereka akan bertemu CEO counterpart mitra dan melakukan pertemuan bisnis peningkatan perdagangan antara Iran dan Indonesia," terangnya.