(Foto: Ketua Front Mahasiswa Islam (FMI) Banten Luthfi Hasbi Hasbullah -Kiblat.net)
[portalpiyungan.co] Front Mahasiswa Islam (FMI) mengajak elemen mahasiswa muslim menggalang persatuan dan kekuatan untuk membela ulama menyusul dipolisikannya Habib Rizieq Syihab oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
“Mengajak semua elemen mahasiswa, khususnya mahasiswa Islam menggalang kekuatan dan menggalang persatuan antar organisasi mahasiswa Islam se-Indonesia, sebagai bentuk pembelaan terhadap ulama,” kata Ketua Front Mahasiswa Islam (FMI) Banten Luthfi Hasbi Hasbullah dalam pernyataan tertulis, Selasa (27/12).
Luthfi juga mengajak semua elemen mahasisiwa Islam antara lain HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), PII (Pelajar Islam Indonesia) untuk ikut mengawal pelaporan yang dilakukan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Di samping itu dia juga mengimbau agar mahasiswa tetap menjaga persatuan NKRI.
“Mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk ikut serta dalam membela kehormatan ulama, habaib, ustadz dan seluruh tokoh agama Islam,” tandas Luthfi.
FMI menilai PMKRI telah keluar dari rule perjuangan Mahasiswa yang seharusnya menjaga Keutuhan dan Kerukunan antar umat beragama.
"PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia) keluar dari rule perjuangan Mahasiswa. Mahasiswa sejatinya harus menjadi Garda terdepan dalam menjaga Keutuhan dan Kerukunan antar umat beragama, dimana Mahasiswa memiliki peran Strategis dalam menjaga situasi yang berkembang di masyarakat bukan malah ikut menambah permasalahan baru yang akan menimbulkan terjadinya polemik dan konflik antar anak bangsa," tegas pernyataan FMI.
Seperti diketahui, PMKRI melaporkan Habib Rizieq Syihab ke Polda Metro Jaya pada Senin (26/12). Imam Besar Front Pembela Islam itu dilaporkan atas tuduhan penistaan agama karena materi ceramahnya tentang 'Tuhan Tidak Beranak'.
(Baca: Ceramah Habib Rizieq Surat Al-Ikhlas "Tuhan Tidak Beranak" Dipolisikan, Ini Jawaban FPI)