[portalpiyungan.co] Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar rapat pleno bersama beberapa ormas Islam di kantor pusat MUI, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.
Pertemuan yang digelar tertutup ini membahas kondisi kekinian bangsa Indonesia, termasuk menyiapkan strategi pemulihan situasi keumatan dan kebangsaan.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan, konsolidasi ormas Islam tersebut dilakukan demi mempersatukan pandangan ormas Islam dan para ulama pasca Aksi Bela Islam 411 dan 212 lalu.
"Pasca gerakan aksi 411 maupun 212 kemarin banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di masyarakat, karena itu dalam rapat pleno ini, kami akan membahas itu bersama-sama," kata Din Syamsuddin saat membuka rapat silaturahmi Dewan Pertimbangan MUI dengan Ormas Islam bertajuk 'Agenda Strategis Umat Islam Jangka Pendek'.
Din menjelaskan, pasca gerakan jutaan umat Islam baik yang terjadi pada 411 maupun 212, tentu memiliki dampak baik dan positif secara internal bagi persatuan dan kekompakan umat muslim di Indonesia.
Namun, kata dia, ada juga dampak lain dari aksi yang diikuti jutaan umat Islam dari seluruh penjuru Tanah Air.
"Yang positif-positif, seperti salat subuh berjemaah di masjid-masjid, tentu harus kita jadikan ghirah (semangat) bagi umat muslim dalam memperteguh ke-Islamannya. Yang negatif-negatif juga harus kita sikapi dengan bijak. Karena ini penting untuk masyarakat kita," ujar Din.
Untuk diketahui, silaturahmi lintas ormas Islam ini dihadiri sekitar 55 organisasi masyarakat Islam, seperti Muhammadiyah, PBNU, Tarbiyah Islamiyah, LDII, PERTI, dan lain sebagainya.
Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri sejumlah cendekiawan muslim seperti imam besar masjid Istiqlal sekaligus mantan Wakil Menteri Agama KH Nasarudin Umar dan mantan ketua umum Naznas KH Didin Hafiduddin.
Penulis: Alfian R