[portalpiyungan.co] KONDISI NESTAPA UMAT ISLAM DI BERBAGAI BELAHAN DUNIA
INGAT FAKTA INI... JANGAN SAMPAI TERULANG
(1) Tahun 90an BOSNIA dihajar Serbia. Apa kata Muslim Bosnia? "Ini salah kami karena sekian lama melupakan ajaran Islam."
(2) Era 40an, ALBANIA jadi negara Komunis. Beribu rakyatnya hijrah cari selamat. Termasuk keluarga Haji Nuh, orangtua Syaikh Albani. Mereka hijrah ke Suriah. Dikenal sebagai kaum "Arnauthi".
(3) Era 50an, Muslim Melayu SINGAPURA welcome pada etnis China, termakan bujuk rayu Lee Kuan Yew. Akibatnya, etnis Melayu tertindas dan jadi minoritas.
(4) Tahun 2010an, Syiah mendominasi IRAK. Kenapa? Karena mereka MENANG PEMILU. Kenapa menang? Karena ulama-ulama Salafi fatwakan "pemilu haram ram ram...". Jadi we #nyesel.
(5) Tahun 2014 YAMAN digempur Syiah Houtsi. Kenapa? Karena para AHLI ILMU di sana tidak mau Jihad. Kenapa gak mau? Karena harus kerjasama dengan "hizbi". Lebih baik Syiah berkuasa, daripada "gaul ame hizbi". Ampyuuun dah...
(6) Tahun 2011 SURIAH mulai diobrak-abrik Assad. Kenapa? Kata Syaikh Ar Rukhaiyim, pemegang sanad tilawah Al Qur'an tertinggi: Karena mereka lalai dengan MEMBIARKAN SYIAH merajalela.
(7) Tahun 2011 Syiah terus mengobok-obok BAHRAIN. Di sana Syiah jadi mayoritas, karena para pendatang dari Iran. Pemerintah Sunni-nya kurang mewaspadai makar Syiah.
(8) Tahun 1965, INDONESIA hampir jadi negeri Komunis. Nape tuh Bang? Gara-gara Soekarno Cs bermurah hati lagi berbudi mulia kepada PKI. Coba aja PKI ditumpas sejak lama ya?
(9) Tahun 1999-200 Muslim di Ambon dan Maluku Utara dihajar dibantai oleh Nashoro. Kenape bise gitu Bray? Karena Muslimnya merasa lalai, mereka jauh meninggalkan agama.
(10) Tragedi mana lagi? Sampit, Sambas, Rohingya, Mindanao, Pattani, dan lainnya. Kenapa tuh? Lagi lagi karena KELALAIAN kaum Muslimin di sana.
PARA ulama menulis kitab-kitab nasehat (RAQAIQ) agar kita selalu WASPADA. Tidak lalai. Tidak futur dan lemah.
MAKA kalau ada yang SOMBONG dan MERASA AMAN; bisa jadi dia jahil, dia sok tahu, atau membela MAKAR MUSUH ISLAM. Na'udzubillah wa na'udzubillah min dzalik.
(Ust. Sam Waskito)