[portalpiyungan.info] Semangat umat Islam yang hendak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi damai “Bela Islam” jilid III terus menggelora di sejumlah daerah. Di Sidoarjo, Jawa Timur, misalnya, umat Islam ingin berangkat naik bus melalui jalur darat.
Namun, kebarangkatan warga Sidoarjo ke Jakarta yang diperkirakan mencapai ribuan orang batal menggunakan bus. Sebab, ada pesan berantai yang beredar di kalangan wartawan, Polres melarang mereka berangkat ke Jakarta.
“Kami rencana mau berangkatkan 1 Bus dan tetangga masjid 2 Bus, tapi hari ini semua PO Bus dipanggil Polres dilarang angkut ke Jkt, ancaman penutupan PO nya. Mohon batuan sharing saudara-saudara kita yang lain,” demikian bunyi pesan tersebut.
Kendati tak bisa menggunakan bus dan mendapat larangan dari Polres, mereka tetap saja berangkat ke Jakarta untuk terlibat dalam aksi damai menuntut tersangka kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk dipenjara sebagaimana kasus-kasus penistaan agama selama ini.
“Ayoo kita konvoi, motor, mobil pribadi, kreta, pesawat, truk barang, kontainer. Semua digerakkan. Tak ada rotan, akar-pun jadi. Ke Jkt konvoi naik motor, nampaknya seru juga. Lebaran kemarin kalo gak salah tercatat lebih dari 1 juta pemudik pulkam naik motor,” bunyi pesan itu lagi.
Keberangkatan umat Uslam warga Sidoarjo dan daerah-daerah lain yang hendak mengikuti aksi super damai yang bakal berlangsung pada 2 Desember 2016 mendatang diberi judul “Touring Wisata Rohani, Sholat Jum’at Kubro di Sudirman Jakarta,”
"Suatu Miracle (keajabian) akan terjadi tatkala puluhan, ratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang bergerak menyemut dari daerah masing2 memenuhi jalanan menuju ke Jkt , MasyaAllah, Allahu Akbar,” seru pesan berantai.
Sumber: Publik-News