Presiden Jokowi Kembali Keluarkan Statemen Ambigu, Dulu "Tuding Aktor Politik Demo" Sekarang "Gerakan Radikal"


[portalpiyungan.info] Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di Istana Merdeka, Selasa (22/11), dalam bentuk jamuan santap sore.

Pertemuan ini digelar ditengah hangatnya situasi nasional akibat kasus penistaan agama yang menyeret Basuki Tjahaja Purnama, calon gubernur DKI yang diusung partainya Jokowi (PDIP) dan partainya Setya Novanto (Golkar).

Melalui akaun twitternya, Presiden Jokowi memposting foto saat sedang santap sore bersama Setya Novanto yang dulu sempat heboh dengan istilah "Papa Minta Saham".

Namun bukan foto itu yang bikin kritikan publik, tapi pernyataan Jokowi yang disampaikan di akun twitternya.

"Silaturahmi dengan Pak Setya Novanto. Kita membicarakan antisipasi gerakan radikal yang mengganggu stabilitas bangsa -Jkw," demikian kicau akun twitter @jokowi, Selasa (22/11/2016) pukul 21.47.

Pernyataan presiden terkait "Gerakan Radikal" "Mengganggu Stabilitas Negara" ini kembali memicu reaksi publik. Apakah ini terkait dengan rencana Aksi Bela Islam III 2 Desember mendatang?

"Siapa mereka yg radikal bung @jokowi ? Jangan terlalu sering mengeluarkan statemen ambigu. Begininih," cuit akun @wong_mujur.

"@jokowi bukan radikal pak, hanya saja islam itu harus secara kaffah, jangan hanya di ktp saja," komen akun @sajad_ofcl.

Yurda Indari ‏melalui akun twitternya @yuyurda turut mengomentari:

"@jokowi ahok dan yang membela ahok yang menganggu stabilitas bangsa pak...!! #penjarakanAhok."

"@jokowi gerakan radikal itu Ahok apa umat Islam Pak?" tanya Ali Fahmi ‏(@alifahmish).


Statemen ambigu Presiden ini bukan kali ini saja. Dulu saat Aksi Bela Islam II 4 November dimana jutaan massa umat Islam mendatangi Istana dan presiden malah pergi tak mau temui, Presiden Jokowi sekali komen/bicara malah menuduh Aksi 411 "Ditunggangi Aktor Politik".

Pernyataan yang hingga sampai detik ini hanya dilempar ke publik tanpa pertanggungjawaban siapa dan mana aktor politiknya?

Presiden Jokowi: Ada Aktor Politik Tunggangi Demo 4 November
https://elshinta.com/news/86183/2016/11/05/presiden-jokowi-ada-aktor-politik-tunggangi-demo-4-november

Fadli Zon Tagih Janji Presiden Jokowi Ungkap Aktor Politik di Balik Demo 4 November
http://nasional.kompas.com/read/2016/11/12/22102811/fadli.zon.tagih.janji.presiden.jokowi.ungkap.aktor.politik.di.balik.demo.4.november

Soal Aktor Politik Demo 4 November, Johan Budi: Hanya Jokowi yang Tahu
http://news.okezone.com/read/2016/11/11/337/1539429/soal-aktor-politik-demo-4-november-johan-budi-hanya-jokowi-yang-tahu

Jokowi tak Mau Ungkap Aktor Politik di Balik Demo 4 November
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/11/07/og9gat330-jokowi-tak-mau-ungkap-aktor-politik-di-balik-demo-4-november

Lah terus piye kalo begini? Lempar pernyataan terus tak mau ungkap siapa yang dimaksud?

Sekarang ditengah tuntutan umat Islam agar Basuki segera ditahan karena sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama (dimana secara yuresprudensi semua kasus penistaan agama tersangka langsung ditahan), dan umat Islam akan menggelar Aksi lagi 2 Desember menuntut hal itu, kok muncul statemen Presiden: "Gerakan Radikal" "Mengganggu Stabilitas Bangsa".

Ini maksudnya apa? Siapa yang Radikal? Siapa yang Mengganggu Stabilitas Bangsa?

Bukannya DULU Pak Jokowi bilang sendiri: "Saya Kangen Didemo... Kalau Ada yang Demo, Pasti Saya Suruh Masuk".

Pak Jokowi juga bilang: "Pemerintah itu perlu dikontrol. Pemerintah itu perlu ada yang peringatin kalo keliru. Jadi kalau gak ada demo itu keliru." (Ini LINK videonya)

LAH SEKARANG Umat Islam mau kembali lakukan Aksi Bela Islam III 2 Desember, tapi kenapa malah muncul statemen "GERAKAN RADIKAL" "MENGGANGGU STABILITAS BANGSA".

Yang jelas Penista Agama itulah yang telah mengganggu stabilitas bangsa.



Baca juga :