[portalpiyungan.co]
“BERSATULAH UMMAT DAN BANGSAKU”
Pernyataan Politik Kongres Nasional I Keluarga Alumni KAMMI (KA-KAMMI)
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Bahwasanya Islam dan Indonesia adalah dua hal yang tak pernah bisa dipisahkan. Islam menjadi denyut nadi dari kehidupan bangsa Indonesia, jauh sebelum Indonesia menemukan kemerdekaannya. Setelah Indonesia lahir dan menjadi bangsa, religiusitas Islam menjadi pengisi relung pikiran dan renungan para pendiri bangsa dan rakyat Indonesia.
Islam juga menjadi warna yang maujud dalam laku aktivitas kebangsaan kita menuju perikehidupan yang paling ideal. Pancasila sebagai sebuah manifestasi dari religiusitas agama -terutama Islam- dan kesadaran untuk hidup berbangsa tetaplah menjadi gagasan yang unik, asli dan mendekati ideal dan bisa menjadi jawaban atas kegelisahan bangsa kita menghadapi terpa gelombang perubahan ekstrim di berbagai belahan dunia.
Sebagai sebuah gerakan kaum muda Islam di Indonesia, Keluarga Alumni KAMMI berkomitmen untuk menjaga Indonesia kita; menjaga perjalanan demokrasi kita; menjaga kebhinnekaan kita; menjaga kibar merah putih kita; sebagai sebuah kesimpulan akhir dari pertanyaan tentang bagaimana anak-anak muda menempatkan Islam dan Indonesia dalam hati dan pikirannya.
Alumni KAMMI ingin menegaskan diri sebagai sebuah generasi baru Indonesia dan dengan begitu, ingin juga mewakili generasi baru Indonesia yang dengan lantang mampu menyatakan bahwa kitalah para pemilik sah negeri ini; bahwa kitalah pewaris Indonesia yang telah dihantarkan oleh para pendahulu kita, dan kitalah para penjaga umur bangsa kita.
Indonesia, ingin berdiri seribu tahun lagi. Dan selamanya.
Maka komitmen kita pada bangsa harus diwujudkan dalam sebuah sikap dan rangkaian kerja tanpa pernah berhenti; untuk terus merawat kebhinnekaan; merentangkan kebersamaan; memupuk optimisme; merabuk harapan. Kita akan bersungguh-sungguh menjaga bangsa dan seluruh anak bangsa; memimpin dan bergandengan tangan bersama, menapaki jalan menuju Indonesia mulia, Indonesia jaya, Indonesia emas yang kita cita-citakan.
Di atas itu semua, Alumni KAMMI adalah generasi baru Indonesia yang sedang bertumbuh dengan segala dinamikanya. Sebagai organisasi alumni mahasiswa yang baru, Alumni KAMMI tidak bisa melepaskan diri dari riak terkini yang menunjukkan gejala disharmoni antara ummat islam dan negara. Alumni KAMMI prihatin dengan gejala ini seraya mengingatkan pemerintah agar waspada.
Bang Fahri Hamzah bersama Bung Alwan Rikun, mantan Ketua Wilayah KAMMI Sulut
Bang Fahri Hamzah bersama Bung Alwan Rikun, mantan Ketua Wilayah KAMMI Sulut
Ada gejala bahwa negara sedang dirasuki oleh ideologi dan anasir yang tidak mengerti bagaimana gejolak jiwa ummat Islam. Negara seperti tak tanggap akan riak yang membesar perihal kegelisahan sosial di tengah ummat. Ketidakmengertian dan ketidaktanggapan ini akan memicu situasi sosial politik yang mengarah pada ketidakstabilan. Ini bisa menjadi tanda akan retasnya ikatan kebangsaan; tanda menuju ketidakpuasan umat; dan akhirnya, tanda menuju delegitimasi pemerintah.
Kita sudah memiliki formulasi antara religiusitas Islam dan kesadaran berbangsa; yang melahirkan Pancasila sebagai buah yang paling cemerlang. Konflik yang terjadi di Timur Tengah dan ekspansi ekonomi konfusiusme China yang keduanya disirami oleh kapitalisme global telah merembet ke Asia dan melihat tandanya, Indonesia akan menjadi medan pertarungan dari dua konflik kepentingan itu.
Maka kami yakinkan kepada seluruh anak bangsa, yakinlah dengan jatidiri kita. Yakinlah dengan seluruh nilai luhur bangsa kita yang telah direnungkan, diramu dan dipraktikkan oleh bangsa kita. Karena itu akan menjadi jawaban agar kita mampu bertahan dari dua gelombang pertarungan yang akan bertemu di sini. Kita tidak ingin Indonesia pecah dan robek merah putihnya. Kita tetap optimis, bendera kita berkibar gagah di atas angkasa raya.
Di tengah perjalanan bangsa kita hingga hari ini, kita telah menemukan sebuah kesepahaman sebagai sebuah generasi. Alumni KAMMI meyakini bahwa hari ini dan masa depan, Indonesia akan menjadi sebuah bangsa raksasa dengan seluruh pengertiannya. Raksasa dalam ide dan gagasan; raksasa dalam kerja dan karya; raksasa dalam menciptakan gelombang perubahan.
Kitalah generasi baru itu. Generasi baru Indonesia yang mencintai Indonesia setulus hati, merangkai kerja-kerja kebangsaan tanpa pernah berhenti, bersama-sama merancang masa depan negeri ini dengan cinta dan kerja.
كُنۡتُمۡ خَيۡرَ اُمَّةٍ اُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَتُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِؕ وَلَوۡ اٰمَنَ اَهۡلُ الۡكِتٰبِ لَڪَانَ خَيۡرًا لَّهُمۡؕ مِنۡهُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَاَكۡثَرُهُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110)
Mari kita rangkai Indonesia menjadi taman yang paling indah bagi generasi kita. Yang layak kita wariskan pada generasi yang akan datang. Baldatun thayyibatun wa robbun ghafur.
Jayalah Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia! Jayalah Indonesia! Semoga Allah memberkahi setiap langkah-langkah kita.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Jakarta, 13 November 2016
Fahri Hamzah
Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
__
*Disampaikan pada Penutupan Kongres Nasional I Keluarga Alumni KAMMI di Ballroom Hotel Kartika Chandra, 13 November 2016.