[portalpiyungan.co] JAKARTA - Rencana Aksi "Parade Bhinneka Tunggal Ika" tanggal 19/11 yang
diketuai Tsamara Amany Alatas, (pendukung Ahok) dengan target 100 ribu peserta ternyata amburadul.
Puluhan tokoh, artis, organisasi kemasyarakatan, dan LSM, diagendakan akan memeriahkan aksi tersebut. Tak hanya itu relawan pendukung Ahok-Djarot juga disebutkan turut dalam aksi tersebut.
Namun beberapa pihak langsung membantah dan protes karena namanya dicatut.
Pihak-pihak yang dicatut namanya dalam aksi itu meradang dan membuat pernyataan sebagai klarifikasi ketidaktahuannya kalau diikutkan dalam aksi itu, antara lain:
1. Banser GP Ansor
2. LBH Jakarta
3. PP Muhammadiyah
4. Aliansi Nasional 98
5. Artis Melanie Soebono
6. Habib Luthfi bin Yahya - Pekalongan
dan rasanya akan banyak lagi bermunculan klarifikasi.
Kegiatan yang disinyalir sebagai "tandingan" Aksi 411 Umat Islam yang menuntut penegakkan hukum atas Ahok dalam kasus Penistaan Al-Quran ini banyak mendapat hujatan karena justru seperti ingin memecah belah.
"O ya ..... Emangnya ahok itu simbol dari Bhinneka Tunggal Ika ya, lalu kami bukan? Yang bener aja loe !" protes Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo, Minggu (13/11/2016), melalui akun facebooknya,
Matan Kepala Staf Umum TNI ini mengajak semua pihak agar bersatu membereskan pokok masalahnya, yaitu penegakkan hukum pada Ahok atas sejumlah kasus.
"Udah ..... gak perlu buat tandingan, kita kompak saja bersanding untuk menuntut #ahok agar kasus korupsi, penistaan agama dan kasus penggusurannya bisa dijatuhi hukuman," tegas mantan Pangdam Jaya/Jayakarta ini.